Diskusi

Salah Satu Contoh Bentuk Asesmen yang Dirancang dengan Adil dan Proporsional adalah

×

Salah Satu Contoh Bentuk Asesmen yang Dirancang dengan Adil dan Proporsional adalah

Sebarkan artikel ini

Asesmen merupakan salah satu kegiatan yang sangat penting dalam dunia pendidikan. Melalui asesmen, para pendidik dapat menilai kemampuan dan kompetensi peserta didik dalam memahami materi yang telah diajarkan. Beberapa prinsip dasar dalam asesmen di antaranya adalah keadilan dan proporsionalitas. Sebuah asesmen yang baik harus memastikan semua peserta didik dapat menunjukkan kompetensinya tanpa diskriminasi dan memberikan kesempatan yang sama kepada semua individu untuk menunjukkan kemampuannya. Salah satu contoh bentuk asesmen yang dirancang dengan adil dan proporsional adalah asesmen berbasis portofolio.

Asesmen berbasis portofolio adalah sebuah metode asesmen yang menghargai proses belajar peserta didik dan menggabungkan berbagai elemen karya yang telah mereka buat sepanjang waktu. Portofolio dapat mencakup berbagai macam produk hasil belajar, seperti proyek individu dan kelompok, esai, laporan penelitian, presentasi, rekaman audio atau video, dan sebagainya. Adapun beberapa keuntungan asesmen berbasis portofolio yang dirancang dengan adil dan proporsional, di antaranya:

Keberagaman Produk Hasil Belajar

Dengan asesmen berbasis portofolio, peserta didik memiliki kesempatan yang lebih besar untuk menunjukkan kemampuannya dalam menguasai berbagai macam kompetensi. Dalam proses pembelajaran, tidak semua peserta didik memiliki kemampuan yang sama dalam menunjukkan pencapaian kompetensi. Beberapa peserta didik mungkin lebih pandai dalam menuliskan ide-ide mereka dalam bentuk tulisan, sementara yang lain mungkin lebih mampu dalam bentuk presentasi atau proyek praktek. Asesmen berbasis portofolio memungkinkan peserta didik untuk mengeksplorasi dan menunjukkan kelebihan mereka dalam bentuk yang mereka kuasai.

Memastikan Keadilan dan Proporsionalitas dalam Asesmen

Asesmen berbasis portofolio dirancang untuk memastikan bahwa semua peserta didik memiliki kesempatan yang sama untuk menunjukkan kemampuan mereka. Hal ini dilakukan dengan memberikan waktu yang cukup bagi peserta didik untuk mengerjakan setiap tugas atau proyek yang akan dimasukkan ke dalam portofolio mereka. Selain itu, portofolio juga memungkinkan penilaian secara holistik dan bukan hanya berfokus pada satu aspek saja, seperti tes pilihan ganda atau ujian tulis yang umum digunakan dalam asesmen konvensional.

Refleksi Proses Pembelajaran

Portofolio juga memungkinkan peserta didik untuk merefleksikan proses belajar mereka dan melakukan evaluasi diri terhadap perkembangan kompetensi mereka. Dengan menganalisis karya yang telah mereka buat, peserta didik dapat mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan mereka serta menentukan langkah-langkah perbaikan untuk meningkatkan kualitas hasil belajar. Hal ini tentu saja bermanfaat bagi mereka untuk meningkatkan kemampuan metakognitif dan menjadi peserta didik yang lebih mandiri.

Jadi, jawabannya apa?

Asesmen berbasis portofolio adalah salah satu contoh bentuk asesmen yang dirancang dengan adil dan proporsional, yang menghargai proses belajar peserta didik, memberikan kesempatan yang sama bagi mereka untuk menunjukkan pencapaian kompetensi, dan memungkinkan refleksi serta evaluasi diri terhadap perkembangan belajar mereka. Dengan demikian, pendidik perlu mempertimbangkan penggunaan asesmen berbasis portofolio dalam proses penilaian sebagai alternatif atau pelengkap metode asesmen konvensional yang telah ada.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *