Ketika mendiskusikan nilai ekuitas perusahaan, penting untuk membedakan antara dua jenis saham yang umum digunakan: saham preferen dan saham biasa. Dalam konteks situasi ini, perusahaan ini memiliki total ekuitas sebesar Rp1 milyar dan telah mengeluarkan dua jenis saham tersebut yaitu saham preferen dan saham biasa.
Nilai Buku Saham Preferen
Perusahaan ini memiliki 10.000 lembar saham preferen dengan nilai nominal sebesar Rp10.000 per lembar. Sebuah saham preferen memiliki dividen tetap, dalam hal ini, dividen ditetapkan sebesar 5% per tahun. Setiap lembar saham akan menghasilkan dividen sebesar 5% dari nilai nominal, atau Rp500 per tahun.
Namun, dividen tersebut berada di arrears selama 1 tahun. Ini berarti bahwa dividen belum dibayarkan, sehingga pada akhir tahun, nilai buku saham preferen akan termasuk dividen tersebut. Jadi, total nilai buku saham preferen adalah nilai nominal ditambah dengan dividen yaitu Rp10.500 per lembar. Dengan 10.000 lembar saham preferen, total nilai saham preferen adalah Rp105 juta.
Nilai Buku Saham Biasa
Setelah mempertimbangkan saham preferen, kita bisa menentukan nilai buku saham biasa. Jumlah ekuitas perusahaan adalah Rp1 milyar dan setelah mengurangi Rp105 juta untuk saham preferen, tersisa Rp895 juta untuk saham biasa.
Perusahaan ini memiliki 250.000 lembar saham biasa beredar. Oleh karena itu, nilai buku saham biasa adalah Rp895 juta dibagi dengan jumlah saham yang beredar, yang menghasilkan nilai buku sebesar Rp3.580 per lembar.
Kesimpulan
Dalam menyimpulkan, nilai buku saham preferen adalah Rp10.500 per lembar, sedangkan nilai buku saham biasa adalah Rp3.580 per lembar. Penting untuk diingat bahwa nilai buku ini dapat berubah seiring waktu, tergantung pada kondisi keuangan perusahaan, dan perubahan dalam jumlah saham yang beredar.