Kekhalifahan Abbasiyah yang berdiri pada tahun 750 hingga 1258 Masehi, merupakan era keemasan dalam sejarah peradaban Islam. Di antara para pengganti Rasulullah (khalifah) pada masa ini, terdapat seorang bernama Al-Makmun. Al-Makmun merupakan sosok pemimpin yang memiliki peran penting dalam sejarah Islam, terutama pada masa pemerintahannya (813–833 M). Namun, setelah dirinya meninggal, siapakah adik kandung Al-Makmun yang menggantikannya?
Adik kandung Al-Makmun yang menggantikan posisinya setelah dia meninggal dunia adalah Al-Mu’tasim Billah. Ia naik tahta kekhalifahan setelah kematian Al-Makmun pada tahun 833 M dan memerintah hingga tahun 842 M.
Al-Mu’tasim Billah dikenal sebagai sosok pemimpin yang memiliki kebijakan militer yang kuat. Ia merupakan penggagas pembentukan pasukan militer elit yang dikenal dengan “Abna Al-Dawla” atau lebih dikenal dengan “Pasukan Turki”. Pembentukan pasukan ini menjadi tonggak penting dalam militer Kekhalifahan Abbasiyah dan menjadi cikal bakal penggunaan pasukan Turki oleh Abbasiyah.
Al-Mu’tasim juga merupakan sosok yang dikenal cerdas dan bijaksana. Selama masa pemerintahannya, kebijakan politik dan militer yang diambilnya sangat berpengaruh pada masa keemasan peradaban Islam. Kepemimpinannya juga dikenang karena perpindahan ibukota kekhalifahan dari Baghdad ke Samarra, sebuah langkah yang ia ambil untuk memudahkan pengendalian terhadap pasukan militernya.
Adik kandung Al-Makmun itu adalah sosok yang sangat penting dalam sejarah dunia dan Islam. Mengetahui fakta ini, kita mendapatkan pemahaman yang lebih baik dan lebih dalam tentang jati diri peradaban Islam pada masa lalu, dan bagaimana perkembangannya mempengaruhi peradaban kita hari ini.
Jadi, jawabannya apa? Adik kandung Al-Makmun yang menjadi khalifah setelah dirinya meninggal dunia adalah Al-Mu’tasim Billah.
