Tindakan sosial, konsep sentral dalam sosiologi, umumnya merujuk pada setiap perilaku yang mencerminkan pertimbangan sadar dan pilihan, serta diarahkan untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Para sosiolog seperti Max Weber telah menekankan pentingnya pemikiran individu dalam membentuk tindakan sosial mereka, yang dibedakan oleh alasan yang mendasari tindakan tersebut serta sarana yang digunakan untuk mencapainya. Namun, apa pengertian dari cara bertindak semacam ini?
Dalam artian yang paling sederhana, tindakan sosial dapat dipahami sebagai perilaku yang diarahkan dan terorganisir berdasarkan refleksi dan keputusan individu. Hal ini melibatkan penilaian dan evaluasi tentang bagaimana dan mengapa bertindak dalam cara tertentu dan dalam konteks tertentu.
Pilihan Sadar dan Pertimbangan
Apapun tindakan yang dilakukan oleh individu dalam masyarakat tidaklah acak. Sebaliknya, mereka adalah hasil dari pertimbangan dan pilihan sadar. Individu akan memikirkan berbagai pilihan sebelum bersikap, mempertimbangkan konsekuensinya, baik jangka pendek maupun jangka panjang. Jadi, apa yang muncul sebagai tindakan spontan pada pandangan pertama, sebenarnya adalah hasil dari proses berpikir yang dalam dan rumit.
Proses ini tidak hanya melibatkan pemikiran rasional, tetapi juga emosi dan intuisi. Akan ada perasaan atau insting yang mendalam tentang apa yang “benar” atau “salah”, yang akan mempengaruhi keputusan yang diambil indivdu.
Ketersediaan Alat dan Sarana
Bagaimanapun, bukanlah cukup hanya memiliki pemikiran dan pilihan yang sadar. Tindakan sosial juga ditentukan oleh ketersediaan alat dan sarana yang digunakan untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Untuk ilustrasi, seseorang mungkin inginkan perubahan sosial, tetapi tanpa akses ke platform sosial media atau jaringan pendukung, peluang mereka untuk mewujudkan hal ini relatif kecil.
Kesimpulan
Dengan demikian, tindakan sosial yang dilakukan seseorang berdasarkan pertimbangan dan pilihan sadar, yang berhubungan dengan tindakan itu dan ketersediaan alat yang digunakan untuk mencapainya, dapat dipahami sebagai interaksi kompleks antara pikiran individu dan lingkungan sosial mereka. Ini adalah bagaimana individu menginterpretasikan dan merespon konteks sosial mereka, serta sumber daya yang mereka miliki untuk mencapai tujuan mereka. Sebagai bentuk ekspresi individu dari kebebasan dan otonomi, ini merupakan bagian inti dari apa artinya menjadi manusia dalam masyarakat.
