Masyarakat Indonesia adalah pemegang reputasi yang cukup istimewa di kancah internasional. Negara ini dikenal sebagai negara dengan keragaman etnik dan budaya yang luar biasa. Karakteristik plural ini mencerminkan keberagaman yang mencakup ras, agama, suku, tradisi, bahasa, dan budaya. Namun, apa alasan yang mendasari penamaan Indonesia sebagai negara dengan masyarakat etnik pluralistik ini?
Keragaman Suku dan Budaya
Indonesia adalah negara dengan jumlah suku bangsa yang sangat banyak. Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS), ada sekitar 1.340 suku bangsa di Indonesia. Setiap suku memiliki budaya, tradisi, dan bahasa daerah mereka sendiri. Keanekaragaman suku dan budaya ini membuat Indonesia menjadi negara yang pluralistik.
Keberagaman Agama
Negara ini juga dikenal dengan keberagaman agamanya. Indonesia menganut enam agama resmi, yaitu Islam, Protestan, Katholik, Hindu, Buddha, dan Konghucu. Meski mayoritas penduduk Indonesia beragama Islam, namun setiap agama memiliki ruang dan kebebasan untuk berkembang serta diterima secara merata di masyarakat.
Tradisi dan Bahasa
Mengikuti keragaman budaya dan agama, tradisi dan bahasa di Indonesia juga amat beragam. Setiap suku bangsa memiliki tradisi dan bahasa daerah mereka sendiri, yang mencakup berbagai aspek seperti makanan, pakaian, tarian, dan upacara adat. Ibarat menyusuri labirin keragaman, itulah Indonesia.
Kesimpulan
Melihat dari berbagai aspek, masyarakat Indonesia layaknya sebuah mosaik yang penuh warna dan corak, setiap bagian memiliki keunikan tersendiri tetapi tetap membentuk sebuah kesatuan yang indah. Keragaman ini yang menjadikan Indonesia sebagai negara etnik yang pluralistik.
Jadi, jawaban dari pertanyaan “Masyarakat Indonesia disebut juga sebagai etnik pluralistik, hal ini disebabkan karena masyarakat Indonesia merupakan masyarakat yang apa?” adalah karena Indonesia adalah negara dengan keanekaragaman etnik, agama, suku, bahasa dan tradisi atau dalam kata lainnya, Indonesia adalah negara yang pluralistik.
