Budaya

Bagaimanakah Sikap Nabi Muhammad SAW Terhadap Orang-Orang yang Hendak Membunuhnya?

×

Bagaimanakah Sikap Nabi Muhammad SAW Terhadap Orang-Orang yang Hendak Membunuhnya?

Sebarkan artikel ini

Nabi Muhammad SAW ialah seorang pribadi cerminan kasih sayang, welas asih, toleransi dan pengampunan bahkan pada momen-momen yang paling sulit sekalipun. Sikapnya yang santun dan berjiwa besar memberikan teladan dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam menghadapi orang-orang yang hendak membunuhnya.

Dalam sejarah Islam, tercatat beberapa kali upaya pembunuhan terhadap Rasulullah SAW, terkadang berbentuk invasi dari suku-suku yang memusuhi, tetapi pada setiap momen itu beliau senantiasa memilih tindakan damai dan pengampunan. Ketika dikejar oleh musuhnya, beliau bukanlah berusaha untuk membalas dendam, tetapi malah berusaha untuk mengembalikan kedamaian dan toleransi dalam masyarakatnya.

Contoh terkenal dari sikap Nabi ini dapat dilihat dalam peristiwa Hudaibiya. Dalam pertempuran ini, meski berhadapan dengan musuh bebuyutan yang hendak menyakiti atau membunuhnya, Rasulullah SAW memilih untuk menandatangani perjanjian damai, yang sebenarnya sangat merugikan bagi Muslim di pandangan superficial. Hal ini menampilkan betapa mendalamnya kesabaran dan kebesaran hatinya.

Kasus lain terjadi saat pengepungan Madinah oleh Pasukan Mekkah, dalam Perang Ahzab. Meskipun ada ancaman pembunuhan dan penghancuran, Rasulullah SAW merespon dengan tenang dan berusaha mencari solusi damai. Tidak ada catatan bahwa beliau pernah memerintahkan balas dendam atau merencanakan pembunuhan terhadap mereka, meski itu adalah pilihan yang mungkin tersedia bagi beliau.

Tentu saja, sikap ini tidak berarti Rasulullah SAW tidak pernah melawan atau berperang. Namun pada setiap kejadian tersebut, beliau selalu menempatkan keselamatan dan kesejahteraan umatnya di atas semuanya dan berusaha mencapai perdamaian sebanyak mungkin. Dan jika harus melawan, itu selalu merupakan respon terhadap agresi, bukan sebagai tindakan agresif.

Jadi, sikap Nabi Muhammad SAW sangat berbeda dengan persepsi yang sering mengeklaim beliau sebagai pribadi yang penuh amarah dan dendam. Pendekatan beliau adalah unik dan inovatif, menunjukkan jalan untuk mencapai kedamaian dengan toleransi dan pengampunan. Jika dihadapkan pada orang-orang yang sering kali berusaha membunuhnya, reaksi beliau tidak pernah sekali pun mengedepankan kekerasan atau balas dendam.

Banyak dari umat Islam harusnya kembali mengingat dan meneladani sikap ini dalam berinteraksi dan berkomunitas di kehidupan sehari-hari, bukan hanya ketika berhadapan dengan musuh. Sikap Rasulullah SAW seharusnya menjadi panduan bagi actions dan reaksi kita terhadap konflik dan permusuhan, untuk selalu mencari jalan damai daripada berkonflik atau bertikai.

Jadi, jawabannya apa? Sikap Nabi Muhammad SAW terhadap orang-orang yang hendak membunuhnya adalah pengampunan, toleransi, dan mencari jalan damai. Ini adalah teladan yang harus kita aplikasikan di setiap aspek kehidupan kita. Arahan dari Nabi Muhammad SAW adalah bukti kasih sayang, welas asih, dan toleransi yang seharusnya dikedepankan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *