Sekolah

Suatu Ketika Nabi Zakaria Sangat Heran dan Takjub Melihat Keadaan Maryam di Mihrab

×

Suatu Ketika Nabi Zakaria Sangat Heran dan Takjub Melihat Keadaan Maryam di Mihrab

Sebarkan artikel ini

Pada suatu ketika, Nabi Zakaria sangat heran dan takjub melihat keadaan Maryam di Mihrab. Kegiatan ini terjadi dalam konteks latar belakang yang kaya akan spiritualitas dan keikhlasan, yang menjadi bagian integral dari cerita ini. Penceritaan ini memiliki elemen-elemen tertentu yang menggabungkan keajaiban, iman, dan harapan ke dalam satu cerita yang menginspirasi.

Nabi Zakaria adalah tokoh yang sangat dihormati dalam agama Islam, dikenal atas kebijaksanaan dan kepemimpinannya yang kuat. Dia sangat dekat dengan Maryam, yang juga dikenal dalam tradisi Kristen sebagai Bunda Maria, ibu dari Nabi Isa. Maryam adalah sosok suci dalam Islam dan dipandang sebagai wanita yang memiliki banyak kebajikan.

Kisah Nabi Zakaria dan ketakjubannya ini bermula saat ia menemukan Maryam di Mihrab, tempat ibadah. Padahal mihrab adalah tempat yang cukup privat dan jarang dikunjungi orang lain. Dikisahkan bahwa Zakaria sangat terkejut dan heran ketika melihat Maryam tengah bersama makanan musim dingin di saat musim panas, dan makanan musim panas saat musim dingin.

Adalah hal yang mustahil secara logika manusia untuk memiliki makanan luar musim tanpa perantara perdagangan atau pengetahuan modern mengenai pemeliharaan dan penyimpanan makanan. Ketika ditanya dari mana makanan itu berasal, Maryam menjawab, “Ini dari sisi Allah. Sesungguhnya Allah memberi rezeki kepada siapa yang Dia kehendaki tanpa hisab.” (QS. Ali-Imran: 37)

Hal ini yang membuat Nabi Zakaria sangat heran dan takjub. Dia menyadari bahwa ini adalah mukjizat, bukti langsung dari intervensi Tuhan. Dalam Islam dan banyak tradisi agama lainnya, mukjizat adalah peristiwa luar biasa yang dikendalikan oleh kekuasaan Tuhan dan tidak dapat dijelaskan melalui hukum alam atau sains.

Mukjizat ini memuji Maryam, menunjukkan tingkat kebajikan dan kesucian spiritualnya. Tetapi juga, mukjizat ini memberikan pelajaran dan pengetahuan bagi Nabi Zakaria dan kita semua bahwa Allah SWT memiliki kuasa atas semua, termasuk alam semesta, dan bahwa-Nya adalah sumber segala sesuatu yang ada di dunia ini.

Penceritaan kisah ini menunjukkan sejauh mana iman seseorang dapat membuka pintu untuk menerima dan mengakui kekuatan dan intervensi Ilahi yang melampaui batas pemahaman manusia.

Jadi, jawabannya apa? Jawabannya adalah bahwa keimanan kuat pada peran yang aktiv dan ever present dari kekuasan Ilahi yang dapat memberikan hasil yang kita takjubkan dan menginspirasi kita untuk selalu ingat dan berterimakasih pada-Nya karena segala sesuatu yang ada di dunia ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *