Sekolah

Kapur Barus yang Diletakkan Secara Terbuka Lama-Kelamaan Akan Habis: Hal Tersebut Terjadi karena Adanya Perubahan yang Disebut

×

Kapur Barus yang Diletakkan Secara Terbuka Lama-Kelamaan Akan Habis: Hal Tersebut Terjadi karena Adanya Perubahan yang Disebut

Sebarkan artikel ini

Kapur barus atau camphor dalam istilah Inggris, merupakan senyawa kimia alami yang banyak digunakan dalam berbagai bidang, seperti kedokteran, kosmetik, dan bahkan agama. Di Indonesia, kapur barus dikenal luas sebagai bahan dalam upacara keagamaan dan juga dalam beberapa pengobatan tradisional. Namun, apakah Anda pernah memperhatikan fenomena unik yang terjadi pada kapur barus? Kapur barus yang diletakkan secara terbuka lama-kelamaan akan habis. Mengapa hal ini bisa terjadi?

Kapur barus, diketahui adalah kristal padat yang mudah menguap atau sublimasi. Kemampuan ini kemudian menjadikannya mengalami perubahan fisik jika diletakkan di tempat yang terbuka. Kapur barus jika diletakkan dalam jangka waktu yang lama di udara terbuka akan perlahan mengecil dan menguap. Hal ini terjadi karena proses yang disebut sublimasi.

Sublimasi adalah perubahan wujud langsung dari zat padat menjadi gas tanpa melalui proses pencairan terlebih dahulu. Dalam hal ini, partikel – partikel kapur barus yang padat secara langsung menjadi gas dan kemudian menyebar ke udara sekitarnya.

Proses sublimasi pada kapur barus lebih cepat terjadi pada suhu ruangan yang lebih tinggi dan ketika kontak langsung dengan udara. Jadi, kecepatan pengecilan kapur barus akan bergantung pada suhu ruangan dan sejauh mana kapur barus tersebut terpapar udara terbuka.

Di sisi lain, sublimasi juga membuat kapur barus memiliki aroma khas yang kuat dan dapat menyebar ke seluruh ruangan. Hal inilah yang menjadikan kapur barus banyak digunakan dalam produk kosmetik dan perawatan tubuh karena khasiatnya yang dianggap mampu mengusir bau tidak sedap.

Namun, perlu diingat bahwa walaupun kapur barus aman digunakan dalam jumlah kecil dan terkontrol, penggunaannya sebaiknya dihindari bagi bayi dan anak-anak. Inhalasi uap kapur barus dalam waktu lama dan dalam jumlah banyak dapat menimbulkan risiko gangguan pernapasan, iritasi mata, dan kulit.

Jadi, jawabannya apa? Kapur barus yang diletakkan secara terbuka lama-kelamaan akan habis karena mengalami perubahan fisik yang disebut sublimasi, dimana ia berubah dari bentuk padat menjadi gas dan menguap ke udara.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *