Sosial

Pembangunan Masa Orde Baru Perkembangan Pesat, Namun Tidak Membuat Kesejahteraan Rakyat Meningkat. Hal Ini Disebabkan Oleh….

×

Pembangunan Masa Orde Baru Perkembangan Pesat, Namun Tidak Membuat Kesejahteraan Rakyat Meningkat. Hal Ini Disebabkan Oleh….

Sebarkan artikel ini

Periode Orde Baru di Indonesia, yang dipimpin oleh Presiden Soeharto dari tahun 1966 hingga 1998, adalah era yang dikenal dengan perkembangan yang pesat dalam pembangunan infrastruktur. Saat itu, pembangunan berbagai sektor, seperti pendidikan, kesehatan, industri, dan lainnya, terjadi sangat signifikan. Namun, meskipun demikian, tidak bisa dipungkiri bahwa periode tersebut juga ditandai dengan buruknya kesejahteraan rakyat. Lantas, apa yang menjadi penyebab dari fenomena ini?

Kesenjangan Sosial Ekonomi

Pertama dan mungkin yang paling mendasar adalah adanya kesenjangan sosial ekonomi yang sangat tinggi. Pembangunan yang dilakukan pada masa tersebut lebih banyak menguntungkan para elit penguasa dan pengusaha besar, namun minim memberikan dampak positif bagi rakyat kecil. Pengelolaan ekonomi yang berpusat pada segelintir kalangan ini membuat sebagian besar rakyat harus berjuang lebih keras untuk hidup, sementara sebagian lainnya hidup dalam kemakmuran.

Korupsi

Periode Orde Baru juga dikenal dengan korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) dalam pemerintahan. Meskipun pembangunan berlangsung pesat, namun korupsi merajalela dalam hampir semua level pemerintahan. Hal ini membuat pemerintah tidak peduli dengan nasib rakyatnya, dan lebih fokus pada kepentingan pribadi atau golongan.

Kurangnya Partisipasi Rakyat

Tidak adanya mekanisme yang memadai untuk keterlibatan rakyat dalam proses pembuatan kebijakan juga menjadi salah satu penyebab buruknya kesejahteraan rakyat. Hal ini menghasilkan kebijakan-kebijakan yang kurang mempertimbangkan kepentingan rakyat banyak dan cenderung menguntungkan kalangan tertentu saja.

Pembangunan yang Tidak Merata

Pembangunan yang berlangsung pada masa Orde Baru terpusat di daerah perkotaan besar, sementara daerah-daerah lain, khususnya di pedesaan, minim mendapatkan perhatian. Hal ini menimbulkan disparitas pembangunan antara daerah yang satu dengan daerah lainnya, yang pada akhirnya juga menghasilkan disparitas kesejahteraan.

Maka, bisa disimpulkan bahwa perkembangan pesat dalam pembangunan yang terjadi pada masa Orde Baru tidak diiringi dengan meningkatnya kesejahteraan rakyat. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor seperti kesenjangan sosial ekonomi, korupsi, kurangnya partisipasi rakyat, dan pembangunan yang tidak merata.

Jadi, jawabannya apa? Seorang pemimpin harus dapat memastikan bahwa pembangunan yang sedang berlangsung memiliki dampak yang positif dan merata pada seluruh lapisan masyarakat, serta didukung oleh mekanisme yang transparan dan berbasis partisipasi rakyat. Dengan begitu, pembangunan yang pesat dapat diiringi dengan peningkatan kesejahteraan rakyat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *