Sosial

Ditinjau dari sudut konfigurasi dari komunitas etniknya, oleh Furnival masyarakat Indonesia dalam kategori masyarakat majemuk

×

Ditinjau dari sudut konfigurasi dari komunitas etniknya, oleh Furnival masyarakat Indonesia dalam kategori masyarakat majemuk

Sebarkan artikel ini

Indonesia sering dikenal sebagai “Bhinneka Tunggal Ika” yang berarti “Berbeda-beda tetapi tetap satu.” Tidak hanya sebatas slogan, ini adalah fakta nyata yang menggambarkan keanekaragaman suku, ras, dan agama yang ada di Indonesia. Jika kita melihat lebih jauh lagi dalam lingkup suku dan etnik, masyarakat Indonesia dapat dikategorikan sebagai masyarakat majemuk. Konsep ini diperkenalkan oleh Furnival, yang merujuk pada suatu masyarakat yang terdiri dari berbagai elemen atau kelompok yang berbeda.

Masyarakat Majemuk dan Indonesia

Furnival mendefinisikan masyarakat majemuk sebagai suatu keadaan di mana berbagai suku bangsa hidup berdampingan, tetapi tidak bercampur dalam lingkungan sosial dan ekonomi. Dalam konteks Indonesia, ini sangat relevan mengingat negara ini merupakan rumah bagi lebih dari 1.300 suku etnik.

Konfigurasi dari Komunitas Etnik

Tingginya jumlah suku etnik di Indonesia menciptakan suatu konfigurasi yang sangat unik. Setiap suku atau etnik memiliki karakteristik budaya, bahasa, dan warisan sejarah sendiri yang telah tersusun rapi dan berkelanjutan selama berabad-abad. Konfigurasi ini membentuk ikatan kebersamaan di dalam suatu etnik atau suku, namun di sisi lain juga dapat mengendalikan interaksi antara etnik atau suku yang berbeda.

Dalam kehidupan sehari-hari, setiap suku memiliki cara hidup sendiri yang terbentuk berdasarkan kebiasaan, tradisi, dan nilai-nilai budaya mereka. Meskipun Indonesia merupakan negara dengan keberagaman etnik, ras, dan agama yang sangat tinggi, setiap komunitas etnik tetap mempertahankan identitas dan keunikan mereka masing-masing. Ini adalah bukti bahwa Indonesia adalah sebuah masyarakat majemuk.

Pemicu dan Penyebab Masyarakat Majemuk

Meskipun Indonesia menjadi contoh sempurna sebuah masyarakat majemuk, namun tidak dipungkiri juga bahwa kondisi ini juga menciptakan tantangan tersendiri dalam pembinaan persatuan dan kesatuan. Hal ini bisa dilihat dari berbagai konflik sosial yang sering terjadi antar suku atau kelompok.

Namun, pemerintah Indonesia berusaha melalui berbagai upaya, seperti menguatkan Pancasila sebagai ideologi bangsa, dan menerapkan sistem pendidikan nasional yang sama di seluruh negeri untuk menciptakan rasa persatuan dan kesatuan.

Ditinjau dari sudut konfigurasi komunitas etniknya, Furnival menggambarkan masyarakat Indonesia sebagai masyarakat majemuk. Ini bukan hanya karena beragamnya suku dan etnik yang ada, tetapi juga karena cara setiap kelompok tersebut mempertahankan budaya, warisan, dan identitas mereka masing-masing.

Jadi, jawabannya apa?

Sudut pandang Furnival tentang masyarakat majemuk memberikan pemahaman bahwa meski memiliki beragam suku dan etnik, Indonesia mampu mempertahankan keunikan dan identitas setiap suku etniknya. Indonesia bukan hanya sekadar tambang keberagaman, tetapi juga upaya memelihara dan melestarikan warisan budaya setiap suku dan etnik yang ada, karena hal itu juga menjadi bukti identitas bangsa. Namun, tantangan dalam mempertahankan persatuan dan kesatuan juga perlu menjadi perhatian lebih lanjut.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *