Diskusi

Saat Merancang Rubrik Asesmen Projek, Maka Tidak Perlu Melibatkan Murid dalam Pembuatannya. Pernyataan di Atas Adalah…

×

Saat Merancang Rubrik Asesmen Projek, Maka Tidak Perlu Melibatkan Murid dalam Pembuatannya. Pernyataan di Atas Adalah…

Sebarkan artikel ini

Pembuatan rubrik asesmen projek merupakan bagian penting dalam proses pembelajaran. Rubrik asesmen memungkinkan guru dan pelajar untuk memahami ekspektasi dan kriteria penilaian pada suatu tugas atau projek. Serupa dengan banyak aspek pembelajaran lainnya, terdapat berbagai pendapat tentang siapa yang idealnya seharusnya dilibatkan dalam proses pembuatan rubrik. Ada yang berpendapat bahwa guru sebaiknya merancang rubrik asesmen sendiri, sementara ada juga yang beranggapan bahwa murid harus dilibatkan dalam proses tersebut. Dalam konteks ini, pernyataan “Saat merancang rubrik asesmen projek, maka tidak perlu melibatkan murid dalam pembuatannya” memerlukan telaah lebih mendalam.

Pernyataan tersebut mengandung asumsi bahwa hanya guru yang memiliki pengetahuan dan keterampilan untuk merancang rubrik yang efektif. Ini mungkin sesuai dalam beberapa skenario, terutama jika tugas atau projek sangat spesifik dan memerlukan pengetahuan teknis atau konteksual yang mendalam, yang mungkin belum dimiliki oleh murid.

Namun, satu sudut pandang lain menilai pernyataan tersebut sebagai tidak tepat. Alasan utamanya adalah bahwa melibatkan murid dalam pembuatan rubrik asesmen projek dapat menciptakan lingkungan pembelajaran yang lebih inklusif dan demokratis. Dengan partisipasi mereka, murid dapat memahami lebih jauh apa yang diharapkan dari mereka dalam projek, dan apa yang akan dinilai. Melibatkan murid dalam proses ini juga dapat membantu mereka merasa lebih bertanggung jawab terhadap hasil belajar mereka sendiri.

Di samping itu, partisipasi murid dalam merancang rubrik asesmen dapat memberikan perspektif dan masukan yang berharga untuk guru. Misalnya, mereka bisa menunjukkan aspek-aspek tertentu dari tugas yang mungkin perlu diperjelas atau dievaluasi dengan kriteria yang berbeda. Dengan cara ini, rubrik asesmen yang dihasilkan dapat lebih relevan dan efektif dalam mendukung proses pembelajaran.

Melihat kedua sisi argumentasi tersebut, tampak bahwa pernyataan tersebut tidaklah absolut. Apakah murid seharusnya dilibatkan atau tidak dalam pembuatan rubrik asesmen projek sebaiknya ditentukan berdasarkan konteks dan kebutuhan pembelajaran masing-masing.

Jadi, jawabannya apa? Tidak ada jawaban yang mutlak. Semua tergantung pada berbagai faktor, seperti kompetensi dan kesiapan murid, kompleksitas projek, dan strategi pembelajaran yang diadopsi. Baik guru maupun murid memiliki peranan mereka masing-masing dalam proses ini. Yang terpenting adalah menjadikan proses pembuatan rubrik asesmen projek ini sebagai bagian yang mendukung proses pembelajaran yang efektif dan inklusif.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *