Budaya

Indonesia tidak tergabung dalam pakta pertahanan militer SEATO, meskipun terletak di Asia Tenggara, karena alasan apa?

×

Indonesia tidak tergabung dalam pakta pertahanan militer SEATO, meskipun terletak di Asia Tenggara, karena alasan apa?

Sebarkan artikel ini

Indonesia, meskipun geografisnya berada di Asia Tenggara, tidak pernah menjadi bagian dari Pakta Pertahanan Asia Tenggara (SEATO). Pertanyaannya ialah, mengapa hal ini terjadi? Kita harus memahami konteks sejarah dan politik Indonesia selama periode tersebut untuk mendapatkan jawaban yang tepat.

Latar Belakang SEATO

SEATO dibentuk pada tahun 1954 sebagai upaya negara-negara Barat, yang dipimpin oleh Amerika Serikat, untuk mencegah penyebaran komunisme di Asia Tenggara. Anggota awal organisasi ini termasuk Amerika Serikat, Prancis, Inggris, Australia, Selandia Baru, Filipina, Thailand, dan Pakistan (meskipun Pakistan secara geografis tidak berada di Asia Tenggara).

Politik Luar Negeri Indonesia pada Masa itu

Ketika SEATO dibentuk, Indonesia baru saja memperoleh kemerdekaannya dari kolonialisme Belanda. Banyak politisi dan pemimpin nasional saat itu, yang dipimpin oleh Presiden pertama Indonesia, Soekarno, menentang segala bentuk dominasi asing dan berniat untuk menjaga independensi absolut dalam politik luar negeri.

Konsep ini sering dirujuk sebagai politik “Bebas Aktif”, yang berarti bahwa Indonesia tidak akan terlibat dalam blok-blok kekuatan asing atau aliansi militer. Indonesia berusaha menjaga hubungan yang baik dan seimbang dengan semua negara, baik dari Barat maupun Timur (komunis), dan tetap netral dalam Perang Dingin.

Alasan Indonesia tidak Bergabung dengan SEATO

Ada tiga alasan utama mengapa Indonesia memilih untuk tidak bergabung dengan SEATO:

  1. Politik Bebas-Aktif: Seperti yang telah disebutkan, politik Bebas-Aktif adalah inti dari politik luar negeri Indonesia. Bergabung dengan SEATO – yang secara eksplisit merupakan organisasi anti-komunis yang dipimpin oleh Amerika – akan mencoreng prinsip bebas dan aktif ini.
  2. Keengganan Bergabung dengan Aliansi Militer: Indonesia juga terutama enggan untuk bergabung dengan aliansi militer atau pakta pertahanan. Indonesia merasa bahwa hal ini dapat membahayakan kedaulatan dan independensinya, yang baru saja diperjuangkan dengan susah payah.
  3. Skeptis terhadap Tujuan SEATO: Selain itu, banyak pemimpin dan politisi Indonesia skeptis terhadap tujuan sebenarnya SEATO. Mereka mencurigai bahwa aliansi ini lebih ditujukan untuk memperluas kepentingan Barat, dan khususnya Amerika Serikat, di Asia Tenggara, daripada mencegah penyebaran komunisme.

Dengan alasan-alasan ini, Indonesia memilih untuk tidak bergabung dengan SEATO. Meski demikian, Indonesia berhasil menciptakan hubungan luar negeri yang dinamis dan beragam serta mempertahankan kedaulatannya dibandingkan menjadi bagian dari perang proksi Perang Dingin.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *