Ketika membahas mengenai perjuangan Rasulullah SAW dan para sahabat dalam menyebarkan ajaran Islam, salah satu momen paling cemerlang dan dramatis adalah ketika Rasulullah SAW diperintahkan oleh Allah untuk berhijrah dari Mekkah ke Madinah. Ada satu sahabat setia Rasulullah SAW yang dipilih untuk menggantikan beliau di tempat tidurnya pada saat kaum Quraisy yang kafir dan musuh Rasulullah berencana untuk membunuh beliau. Sahabat tersebut, seorang pahlawan dalam sejarah Islam ini, adalah Ali bin Abi Thalib.
Dikenal sebagai salah satu sahabat Rasulullah SAW dan juga menantu beliau, Ali bin Abi Thalib merupakan orang yang sangat dekat dan sangat dipercaya oleh Rasulullah SAW. Keberanian dan kejujurannya membuat Rasulullah mempercayakan hidupnya pada tangan Ali.
Hijrah Rasulullah dari Mekkah ke Madinah telah menjadi was-was bagi kaum Quraisy. Mereka dapat mengetahui bahwa Rasulullah SAW berencana untuk berhijrah dan mereka berupaya untuk menghalangi rencana tersebut dengan mencoba membunuh Rasulullah. Dalam situasi terjepit ini, Rasulullah SAW mempercayakan tugas berat pada Ali bin Abi Thalib.
Ali bin Abi Thalib diperintahkan untuk menggantikan tempat tidur Rasulullah SAW yang biasa tidur berbaring, dengan asumsi bahwa kaum Quraisy akan menyerang dalam kegelapan malam dan membunuh apa yang mereka anggap sebagai sosok Rasulullah SAW. Sementara itu, Rasulullah SAW berada dalam perjalanan menuju Madinah. Ali berhasil menjalankan tugasnya dengan baik, dan usaha keras kaum Quraisy untuk menghentikan penyebaran Islam pun gagal.
Situasi ini mencerminkan kepercayaan dan cinta Rasulullah SAW pada Ali bin Abi Thalib dan juga menggambarkan keberanian Ali yang mampu menghadapi bahaya dengan tenang dan berserah diri pada kehendak Allah SWT.
Jadi, jawabannya apa? Sahabat Rasulullah yang diperintahkan menggantikan beliau di tempat tidurnya ketika dikepung kaum kafir Quraisy adalah Ali bin Abi Thalib. Ini memberikan contoh kepada kita tentang pentingnya kepercayaan, keberanian, dan pengorbanan demi kebenaran dan kebaikan.
