Budaya

Suatu Tarif yang Memakai Prosentase Semakin Besar untuk Nilai Obyek yang Jumlahnya Makin Besar Pula, Dinamakan Tarif …

×

Suatu Tarif yang Memakai Prosentase Semakin Besar untuk Nilai Obyek yang Jumlahnya Makin Besar Pula, Dinamakan Tarif …

Sebarkan artikel ini

Salah satu cara pengelolaan pajak dan penentuan tarif dalam dunia ekonomi adalah dengan menggunakan sebuah sistem di mana tarif akan meningkat seiring dengan besarnya nilai obyek. Dalam hal ini, suatu tarif yang memakai prosentase semakin besar untuk nilai obyek yang jumlahnya makin besar pula, dinamakan tarif progresif. Sebagai pengelolaan yang umum digunakan dalam sistem pajak, prinsip ini bertujuan untuk menciptakan keadilan dalam sistem perpajakan serta mendorong pemerataan kekayaan.

Pengertian Tarif Progresif

Tarif progresif merupakan skema tarif pajak yang diterapkan pada wajib pajak dengan sistem di mana angka tarifnya akan meningkat seiring dengan besarnya pendapatan atau nilai obyek yang dikenakan pajak kepada wajib pajak. Dalam kata lain, semakin tinggi jumlah pendapatan atau nilai obyek, semakin tinggi pula tarif pajak yang dibebankan.

Kenapa Tarif Progresif Diterapkan?

Ada beberapa alasan mengapa tarif progresif seringkali diterapkan dalam sistem pajak, di antaranya:

  1. Keadilan: Sistem tarif progresif dianggap sebagai sistem yang lebih adil karena mereka yang memiliki pendapatan atau kekayaan lebih besar akan membayar pajak dalam jumlah yang lebih besar.
  2. Pemerataan Kekayaan: Penerapan tarif progresif dapat meredistribusi pendapatan dalam masyarakat dengan cara yang lebih adil, sehingga mengurangi kesenjangan ekonomi.
  3. Stabilitas Perekonomian: Tarif progresif dapat membantu stabilitas perekonomian dengan mempengaruhi jumlah pendapatan yang dialokasikan untuk konsumsi dan investasi.

Contoh Tarif Progresif

Salah satu contoh paling umum dari tarif progresif adalah pajak penghasilan pribadi. Pada sistem ini, prosentase pajak yang dibebankan akan meningkat seiring dengan meningkatnya pendapatan. Berikut adalah contoh ilustrasi tarif progresif untuk pajak penghasilan:

  • Jika penghasilan Rp 0 – Rp 50 juta, tarif pajaknya 5%
  • Jika penghasilan Rp 50 juta – Rp 100 juta, tarif pajaknya 10%
  • Jika penghasilan Rp 100 juta – Rp 500 juta, tarif pajaknya 15%
  • Jika penghasilan lebih dari Rp 500 juta, tarif pajaknya 20%

Kritik Terhadap Tarif Progresif

Meskipun penting dalam sistem perpajakan, tarif progresif juga mendapat kritik dari beberapa kalangan. Beberapa kritik utama terhadap sistem ini adalah bahwa sistem ini dapat menghambat insentif untuk berinvestasi, bekerja, atau mengembangkan bisnis, serta rentan terhadap kecurangan dan penghindaran pajak.

Jadi, jawabannya apa? Suatu tarif yang memakai prosentase semakin besar untuk nilai obyek yang jumlahnya makin besar pula, dinamakan tarif progresif. Meski tidak sempurna, sistem ini telah membantu banyak negara dalam menciptakan sistem perpajakan yang lebih adil dan pemerataan kekayaan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *