Sosial

Istilah yang Digunakan untuk Santri yang Tidak Menetap di Pondok Pesantren Adalah

×

Istilah yang Digunakan untuk Santri yang Tidak Menetap di Pondok Pesantren Adalah

Sebarkan artikel ini

Pondok Pesantren adalah salah satu model pendidikan tradisional di Indonesia yang telah ada sejak dahulu kala. Sistem pendidikan ini melibatkan santri atau siswa yang tinggal dan belajar mengaji dan pelajaran-pelajaran lainnya, termasuk nilai-nilai agama dan moral, langsung di pondok pesantren.

Namun, tidak semua santri menetap atau tinggal di pondok pesantren tersebut. Ada juga santri yang hanya datang saat waktu belajar dan pulang ke rumah setelah selesai. Lalu, apa istilah yang digunakan untuk santri yang seperti ini?

Santri yang tidak menetap di pondok pesantren tetapi masih terdaftar sebagai santri di suatu pesantren biasanya dikenal dengan istilah “santri kalong”. Istilah ini berasal dari bahasa Jawa, di mana “kalong” berarti “kelelawar”. Kelelawar dipilih untuk mewakili santri yang pulang pergi ke pondok pesantren ini karena kebiasaan kelelawar yang keluar saat malam hari dan pulang saat fajar.

Santri kalong biasanya adalah mereka yang tinggal cukup dekat dengan pondok pesantren atau mereka yang memiliki keperluan khusus yang tidak memungkinkan mereka untuk tinggal di pondok. Meskipun demikian, santri kalong masih diberikan pembelajaran yang sama dengan santri yang menetap dan diharapkan tetap mematuhi peraturan yang berlaku di pondok pesantren tersebut.

Istilah “santri kalong” dapat ditemukan di banyak pondok pesantren di Indonesia. Meski memiliki perbedaan tempat tinggal, namun tujuan utama mereka sama, yaitu untuk belajar dan mengamalkan ajaran agama Islam.

Jadi, jawabannya apa? Istilah yang digunakan untuk santri yang tidak menetap di pondok pesantren adalah “santri kalong”.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *