Tradisi lisan merupakan bagian integral dari warisan budaya kita. Salah satu bentuk tradisi lisan yang cukup populer dan memiliki dampak yang signifikan dalam sejarah dan sastra adalah “fabel” atau cerita rakyat yang seringkali menggunakan hewan sebagai tokoh cerita dan diberi kemampuan untuk berbicara seperti manusia.
Fabel adalah cerita pendek yang biasanya mengandung pelajaran moral atau pesan filosofis, hewan dan, kadang-kadang, objek yang tidak hidup ditampilkan sebagai karakter fantasi dengan kemampuan untuk berbicara dan berperilaku seperti manusia. Cerita fabel telah ada dan dibagi sejak zaman dahulu dan telah menjadi bagian penting dari tradisi lisan di banyak budaya.
Hewan dalam fabel biasanya melambangkan sifat-sifat tertentu dalam perilaku manusia. Misalnya, rubah seringkali digambarkan sebagai tokoh yang licik, sedangkan kura-kura biasanya ditampilkan sebagai lambang ketekunan. Oleh karena itu, cerita ini bukan hanya sebuah hiburan namun juga media untuk penyampaian nilai-nilai moral dan sosial.
Fabel yang paling terkenal dan berpengaruh mungkin adalah karya Aesop, seorang budak dan cerdik pandai berkebangsaan Yunani yang hidup sekitar 620-564 SM. Cerita-ceritanya seperti “The Tortoise and the Hare” dan “The Fox and the Crow” telah menjadi bagian dari konsensus budaya dan memiliki pengaruh yang mendalam dan abadi dalam sastra dan pendidikan di seluruh dunia.
Namun, bukan hanya Aesop saja, banyak budaya lain yang memiliki tradisi serupa. Misalnya, di Indonesia ada cerita rakyat tentang Kancil yang juga mampu berbicara dan bertingkah seperti manusia serta mengandung pesan moral di dalamnya.
Secara keseluruhan, tradisi lisan yang kadang-kadang menggunakan hewan sebagai tokoh cerita yang dapat berbicara seperti manusia ini adalah bentuk khas dari fabel. Ini adalah genre sastra yang dipengaruhi oleh tradisi lisan dan telah menjadi bagian integral dari budaya dan sastra manusia. Bahkan, berbagai budaya di seluruh dunia memiliki versi sendiri dari jenis tradisi ini.
Jadi, jawabannya apa? Tradisi lisan yang kadang-kadang menjadikan hewan sebagai tokoh cerita yang dapat berbicara seperti manusia adalah fabel dan cerita rakyat yang telah lama menjadi bagian dari warisan budaya kita.