Bukan hanya sebagai penyampaian informasi, pendidikan juga merupakan suatu proses interaksi yang melibatkan dua pihak, yaitu guru dan murid. Dalam proses belajar mengajar ini, banyak situasi yang bisa terjadi. Memori yang paling sering diingat oleh para murid adalah ketika ada pertanyaan yang diajukan oleh guru, namun tidak ada yang mampu menjawab atau murid yang ditanya justru diam.
Mengapa Murid Diam Saat Ditanya?
Ada berbagai alasan mengapa murid diam saat ditanya. Mungkin mereka tidak tahu jawabannya, merasa tidak yakin, atau merasa malu. Ini adalah situasi yang cukup umum dan setiap guru pasti telah mengalaminya.
Bagaimana Respons Guru Anda?
Respons guru terhadap situasi ini bisa sangat beragam, tergantung pada gaya mengajar mereka dan situasinya. Ada yang memilih untuk memberi petunjuk, memberikan kesempatan kedua, atau bahkan mengubah pertanyaan mereka.
Beberapa guru mungkin memilih untuk menenangkan murid dengan memberikan kata-kata positif, seperti “Tidak masalah jika kamu tidak tahu jawabannya. Mari kita coba cari tahu bersama.”. Ini adalah cara yang efektif untuk mendorong partisipasi aktif dari murid dan menciptakan lingkungan belajar yang mendukung dan positif.
Ada juga guru yang memilih untuk memberikan tekanan dengan kata-kata seperti “Kamu seharusnya tahu ini” atau “Kamu harus belajar lebih keras”. Meski mungkin terdengar keras, gaya ini terkadang dapat mendorong murid untuk lebih berusaha dan lebih mempersiapkan diri di masa mendatang.
Kesimpulan
Sebagai murid, kita mungkin pernah merasa ditekan atau tidak nyaman saat tidak bisa menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru. Namun, penting untuk diingat bahwa tujuan utama guru adalah untuk membantu kita belajar dan berkembang, bukan untuk membuat kita merasa malu atau tidak pasti. Cara guru merespon dapat memberikan kita pelajaran berharga untuk masa depan.
Jadi, jawabannya apa? Jawabannya bisa berbeda-beda tergantuan pada pengalaman dan memori kalian masing-masing.