Seiring dengan perkembangan zaman dan teknologi, pertukaran uang pun semakin mudah dan cepat. Salah satu alat yang membantu hal tersebut adalah Electronic Data Capture (EDC). EDC merupakan sebuah mesin yang biasa digunakan oleh para pedagang untuk memproses transaksi dengan kartu debit atau kredit. Mesin ini dibuat oleh bank dan diberikan kepada pedagang dengan tujuan membantu transaksi keuangan menjadi lebih mudah dan efisien.
Namun, di balik kepraktisan yang diberikan oleh penggunaan mesin EDC ini, ada biaya-biaya tertentu yang ditagihkan oleh bank. Biaya-biaya ini biasanya ditagihkan kepada pedagang yang menggunakan mesin EDC tersebut. Biaya ini dikenakan oleh bank untuk membantu menutupi biaya operasional dan pemeliharaan mesin EDC yang digunakan.
Fee yang diminta bank untuk setiap transaksi yang menggunakan EDC milik bank tersebut disebut dengan istilah Merchant Discount Rate (MDR).
MDR adalah sejumlah biaya yang harus dibayar oleh pedagang kepada bank untuk setiap transaksi yang dilakukan menggunakan mesin EDC. Biaya ini biasanya dinyatakan dalam persentase dari nilai transaksi yang dilakukan. Persentase ini dapat berbeda-beda, tergantung pada kebijakan masing-masing bank.
Secara garis besar, MDR ditujukan untuk menutupi biaya yang dikeluarkan oleh bank untuk operasional seperti biaya pengolahan data, komunikasi, serta biaya penanganan dan manajemen risiko. Oleh karena itu, keberadaan MDR sangat penting bagi bank-bank yang menyediakan layanan EDC bagi para pedagangnya.
Namun, penting juga untuk pedagang memahami seberapa besar MDR yang dikenakan oleh sebuah bank. Sebab berapapun persentasenya, MDR akan mempengaruhi keuntungan yang bisa diperoleh oleh pedagang per transaksi. Oleh karena itu, penting bagi pedagang untuk selalu membaca dan memahami seluruh ketentuan sebelum memutuskan untuk menggunakan layanan EDC dari sebuah bank.
Jadi, jawabannya apa? Fee yang diminta bank untuk setiap transaksi yang menggunakan EDC milik bank tersebut disebut dengan istilah Merchant Discount Rate atau MDR.
