Diskusi

Khalifah Abbasiyah yang Menyiksa Imam Ahmad bin Hambal karena Tidak Mau Mengakui Alquran sebagai Makhluk

×

Khalifah Abbasiyah yang Menyiksa Imam Ahmad bin Hambal karena Tidak Mau Mengakui Alquran sebagai Makhluk

Sebarkan artikel ini

Dalam sejarah Islam, terdapat beberapa peristiwa yang menandai periode kejayaan dan juga konflik, salah satunya adalah peristiwa yang melibatkan khalifah Abbasiyah dan Imam Ahmad bin Hambal. Konflik ini muncul akibat perbedaan pandangan mengenai status Alquran, apakah Alquran merupakan makhluk atau bukan. Sebagai pemimpin dunia Islam pada waktu itu, khalifah Abbasiyah berkuasa penuh dan berwenang dalam mengatur urusan umat, termasuk dalam menyikapi perbedaan pandangan yang ada.

Latar Belakang Peristiwa

Pada abad ke-9 M, saat Dinasti Abbasiyah berkuasa, aliran Mu’tazilah menjadi dominan dalam dunia intelektual Islam. Salah satu keyakinan utama dalam aliran ini adalah pandangan bahwa Alquran merupakan makhluk, yang berarti diciptakan oleh Allah SWT. Pemikiran ini bertentangan dengan pandangan ortodoks Sunni yang memandang Alquran sebagai kalamullah atau firman Allah, dan bukan makhluk.

Keterlibatan Khalifah Mahmud dan Khalifah Muta’asim

Dua khalifah yang berperan dalam peristiwa penyiksaan terhadap Imam Ahmad bin Hambal adalah Khalifah Mahmud bin Abdullah al-Mutawakkil dan Khalifah Muta’asim billah. Mereka mendukung pandangan Mu’tazilah bahwa Alquran adalah makhluk, dan mencoba untuk memaksakan pandangan ini kepada seluruh umat Islam melalui kekuasaan mereka. Para ulama yang tidak sepakat dengan pandangan ini, termasuk Imam Ahmad bin Hambal, menjadi sasaran tekanan dan intimidasi dari pemerintahan Abbasiyah.

Perlawanan Imam Ahmad bin Hambal

Imam Ahmad bin Hambal, salah satu ulama terkemuka dalam mazhab ini, dengan tegas menolak pandangan Mu’tazilah tersebut dan menyatakan bahwa Alquran adalah kalamullah, bukan makhluk. Berani menentang pandangan yang didukung khalifah, beliau harus menghadapi konsekuensi yang sangat keras. Beberapa kali, dia dipanggil ke hadapan khalifah dan diminta untuk mengakui pandangan Mu’tazilah, tetapi beliau tetap pada keyakinannya.

Penyiksaan yang Dialami Imam Ahmad bin Hambal

Karena keberaniannya menegakkan pandangan yang berbeda dari khalifah, Imam Ahmad bin Hambal menderita penyiksaan. Beliau dibawa ke istana dan disiksa dengan berbagai cara. Pada suatu titik, penyiksaan itu menjadi begitu parah sehingga beberapa orang mengira beliau sudah meninggal, tetapi kemudian beliau bangkit kembali dan tetap pada pendiriannya.

Akhir dari Penyiksaan dan Pengaruh Peristiwa

Akhirnya, Khalifah al-Mutawakkil mengambil alih kendali pemerintahan dari saudaranya Muta’asim billah dan mengakhiri dukungannya pada pandangan Mu’tazilah. Penyiksaan terhadap Imam Ahmad bin Hambal berakhir, dan pandangan bahwa Alquran adalah kalamullah, bukan makhluk, kembali diterima dan ditegakkan oleh mayoritas umat Islam. Peristiwa ini menjadi salah satu contoh perjuangan para ulama dalam menjaga kemurnian ajaran Islam dan memberikan pengaruh penting dalam sejarah keilmuan Islam.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *