Sastra adalah cara mengungkapkan perasaan dan emosi manusia yang dapat digambarkan dalam bentuk tulisan. Salah satu bentuk sastra adalah cerpen atau cerita pendek. Cerpen, seperti semua bentuk sastra, tersusun oleh sejumlah unsur yang membentuk keseluruhan dari karya tersebut. Unsur-unsur tersebut mencakup plot, karakter, tema, dan lainnya; namun, unsur yang meliputi tempat, waktu, dan suasana yang tergambar dalam cerita disebut “setting” atau penataan.
Penjenjangan Setting
Setting dalam cerita pendek, bukan hanya memberi pembaca informasi tentang di mana dan kapan peristiwa terjadi, tetapi juga membantu menentukan suasana atau mood cerita. Dalam bahasa Indonesia, “setting” juga disebut sebagai “latar” yang meliputi latar tempat, latar waktu, dan latar suasana.
Latar Tempat
Latar tempat berkaitan dengan di mana peristiwa dalam cerita itu berlangsung. Ini bisa merupakan lokasi fisik tertentu (seperti sebuah kota, sebuah rumah, atau sebuah negara) atau lokasi yang lebih umum atau abstrak (seperti dalam pikiran seseorang).
Latar Waktu
Latar waktu merujuk pada waktu ketika peristiwa terjadi. Ini dapat mencakup waktu hari (siang atau malam), waktu tahun (musim semi, musim panas, musim gugur, atau musim dingin), atau periode sejarah (seperti era prasejarah, era pertengahan, atau masa modern).
Latar Suasana
Latar suasana merujuk pada suasana atau mood yang diciptakan oleh cerita tersebut. Ini dapat dibangun melalui deskripsi lingkungan, cuaca, atau emosi dan reaksi karakter. Suasana ini memiliki peran penting dalam menentukan bagaimana pembaca merasakan dan menanggapi cerita tersebut.
Setting dan Pengaruhnya pada Cerpen
Dalam cerpen, setting memiliki peran penting dan membantu membentuk dan menggambarkan alur cerita, karakter, dan tema. Pengaruh setting terhadap cerpen sering kali begitu kuat hingga menjadi karakter sendiri dalam cerita dan memberikan kedalaman dan dimensi yang lebih besar terhadap cerita.
Dalam menjalin cerpen, penulis harus mampu memberikan gambaran yang jelas tentang tempat, waktu, dan suasana agar pembaca merasa menjadi bagian dari cerita tersebut. Pembaca harus bisa merasakan setiap detail latar, apakah itu aroma udara musim panas di pedesaan atau gemerlap lampu kota pada malam hari, untuk dapat sepenuhnya memahami dan menghargai cerita.
Jadi, jawabannya apa? Unsur pembangun cerpen yang meliputi tempat, waktu, dan suasana yang tergambar dalam cerita disebut setting atau latar. Melalui elemen ini, penulis mampu mensosialisasikan peristiwa dan emosi dalam cerita menjadi lebih hidup dan nyata di benak pembaca.