Jawa, sebuah pulau yang kaya dengan sejarah serta sejumput cerita kerajaan yang mewarnai setiap inci tanahnya. Riwayat kerajaan-kerajaan di Jawa bukan hanya sekedar catatan sejarah tentang kemegahan dan kejayaan, melainkan juga sarat nilai-nilai budaya dan ajaran-ajaran toleransi. Mari kita simak tiga fakta yang mencerminkan adanya toleransi pada masa kerajaan di Jawa:
1. Kerajaan Majapahit
Majapahit adalah salah satu kerajaan yang sangat terkenal di Jawa. Kerajaan ini dikenal luas dengan wilayah kekuasaannya yang menguasai hampir seluruh wilayah Nusantara. Toleransi di kerajaan Majapahit bisa dilihat dari pemelukan berbagai agama dan kepercayaan oleh rakyatnya, mulai dari agama Hindu, Budha, hingga Islam. Hal ini dibuktikan dengan adanya prasasti yang berisikan ajaran-ajaran agama yang beragam, seperti Prasasti Mojokerto dan Prasasti Singasari.
2. Kerajaan Mataram Islam
Mengetahui kerajaan Mataram Islam berdasarkan Islam, kita mungkin berpikir bahwa kerajaan ini sangat konservatif dan tidak toleran terhadap agama lain. Namun, sejarah menunjukkan sebaliknya. Meskipun Islam adalah agama resmi pada masa itu, namun rakyatnya juga masih bebas untuk mempraktikkan agama dan kepercayaan lain dengan damai dan hormat. Selain itu, kerajaan Mataram Islam juga terkenal menjalin hubungan baik dengan kerajaan-kerajaan non-Islam di Jawa dan sekitarnya.
3. Kerajaan Demak
Kerajaan Demak adalah kerajaan Islam pertama di Jawa yang dianggap sebagai pusat penyebaran Islam di Tanah Jawa. Kerajaan ini dikenal sangat toleran terhadap agama lain, terbukti dengan masih adanya penduduk yang mempraktikkan agama Hindu dan Budha meskipun Islam telah menjadi agama mayoritas. Pendirian Masjid Agung Demak juga mencerminkan toleransi ini, di mana pada proses pembangunannya melibatkan umat Hindu dan Budha.
Sejarah kerajaan-kerajaan di Jawa ini telah menunjukkan adanya toleransi dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat Jawa. Mereka mampu hidup berdampingan dalam perbedaan tanpa mengorbankan keyakinan masing-masing.
Jadi, jawabannya apa?
Pada masa lalu, kerajaan-kerajaan di Jawa telah menunjukkan toleransi melalui pemelukan berbagai agama dan kepercayaan, hubungan baik dengan kerajaan-kerajaan lain meski beragama berbeda, dan penghormatan terhadap praktik agama dan kepercayaan lain oleh rakyatnya. Maka, jawabannya adalah bahwa toleransi telah berakar kuat dalam sejarah kerajaan-kerajaan di Jawa. Fakta ini memberikan pelajaran berharga untuk kita semua dalam merawat keragaman dan menjaga toleransi di tengah masyarakat yang plural.