Budaya

Setelah Melakukan Wukuf di Padang Arafah, Para Jama’ah Haji Diwajibkan Bermalam di Muzdalifah

×

Setelah Melakukan Wukuf di Padang Arafah, Para Jama’ah Haji Diwajibkan Bermalam di Muzdalifah

Sebarkan artikel ini

Dalam menjalankan ibadah haji, umat Islam dituntut untuk mengikuti serangkaian prosesi yang ditetapkan. Salah satu prosesi penting dalam ibadah ini adalah wukuf di Padang Arafah. Namun, tahapanya tidak berhenti sampai di sana. Setelah wukuf, para jama’ah haji diwajibkan untuk bermalam di Muzdalifah.

Wukuf di Padang Arafah

Wukuf di Padang Arafah adalah pra-syarat utama dalam ibadah haji. Wukuf berarti berdiam diri dan dalam konteks haji, wukuf di Padang Arafah berarti semua jama’ah haji berkumpul di padang tersebut dari tengah hari tanggal 9 Dzulhijjah sampai tengah malam atau subuh tanggal 10 Dzulhijjah. Prosesi ini sangat penting, bahkan Nabi Muhammad SAW pernah bersabda, “Haji adalah Arafah”, yang artinya jika seseorang tidak wukuf di Arafah pada tanggal dan waktu yang ditentukan, hajinya tidak sah.

Bermalam di Muzdalifah

Setelah melaksanakan wukuf di Padang Arafah, jama’ah haji kemudian berolah melanjutkan perjalanan mereka menuju Muzdalifah. Muzdalifah adalah sebuah lembah yang berada di antara Mina dan Arafah. Di sini, jama’ah haji akan melaksanakan ibadah Maghrib dan Isya serta mengambil batu kerikil untuk melontar Jumrah. Kemudian mereka diwajibkan untuk bermalam di Muzdalifah sampai Fajr hari berikutnya.

Berada di Muzdalifah dan bermalam di sana adalah suatu pengalaman yang sulit diungkapkan dengan kata-kata. Para jama’ah menghuni lembah terbuka sambil melantunkan doa dan zikir. Suasananya sangat emosional dan mendalam, memberikan para jama’ah peluang untuk merenung dan beristighfar.

Melanjutkan perjalanan haji, jama’ah akan kembali ke Mina untuk melontar Jumrah, menyembelih hewan korban, mencukur rambut atau mengguntingnya, dan melepas ihram mereka – yang merupakan bagian dari ritual haji.

Setelah melakukan wukuf di Padang Arafah, para jama’ah haji diwajibkan bermalam di Muzdalifah. Jadi, jawabannya apa? Jawabannya adalah Muzdalifah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *