Sekolah

Apa Momentum yang Menyebabkan Kabinet Sukiman Mengembalikan Mandat kepada Presiden Soekarno?

×

Apa Momentum yang Menyebabkan Kabinet Sukiman Mengembalikan Mandat kepada Presiden Soekarno?

Sebarkan artikel ini

Kabinet Sukiman merupakan salah satu kabinet yang dibentuk di Indonesia pada periode awal kemerdekaan, tepatnya pada tahun 1951. Dipimpin oleh Perdana Menteri Sukiman Wirjosandjojo, kabinet ini mengalami perubahan signifikan dalam waktu singkat ketika dia mengembalikan mandat kepada Presiden Soekarno. Lantas, apa momentum yang menyebabkan hal tersebut terjadi?

Latar Belakang Kabinet Sukiman

Sebagai negara yang baru merdeka, Indonesia menghadapi berbagai permasalahan baik dalam maupun luar negeri. Salah satu permasalahan yang muncul adalah perselisihan antara pemerintah pusat dan daerah hingga mengakibatkan Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia (PRRI) dan Permesta. Dalam situasi tersebut, dibutuhkan perkembangan politik yang stabil dan adil bagi semua pihak.

Kabinet Sukiman dibentuk dengan tujuan untuk membawa stabilitas politik, mengatasi permasalahan daerah, serta mengangkat perekonomian Indonesia. Dengan dukungan dari Partai Masyumi dan Partai Nasional Indonesia (PNI), Kabinet Sukiman diharapkan mampu mengatasi krisis yang melanda negara pada saat itu.

Faktor-faktor Penyebab Kabinet Sukiman Mengembalikan Mandat

Pada titik tertentu, Sukiman mengeluarkan statemen mengenai pengembalian mandat kepada Presiden Soekarno. Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan momentum tersebut, diantaranya:

1. Perbedaan Pendapat Dalam Kabinet

Perbedaan pendapat antara anggota kabinet mengenai kebijakan yang akan diambil sering kali menciptakan perpecahan di dalam kabinet itu sendiri. Adanya perbedaan pendapat ini membuat kabinet tidak efektif dalam menjalankan tugasnya dan mengakibatkan ketidakpuasan bagi rakyat Indonesia. Inilah yang menjadi salah satu alasan mengapa Sukiman harus mengambil langkah drastis untuk mengembalikan mandat kepada Presiden Soekarno.

2. Pertentangan Di Luar Kabinet

Selain perbedaan pendapat di dalam kabinet, pertentangan juga terjadi di luar kabinet yang membuat langkah dan kebijakan pemerintah dianggap tidak efektif. Dalam masa kepemimpinan Kabinet Sukiman, Indonesia menghadapi tekanan dan desakan dari Rakyat, Parlemen, daerah, Organisasi Pertahanan dan Keamanan, serta Partai Politik. Pertentangan ini menyebabkan situasi politik semakin tidak kondusif.

3. Kebijakan Ekonomi yang Kurang Populer

Kabinet Sukiman mengambil beberapa kebijakan ekonomi yang kurang mendapat sambutan dan dukungan dari masyarakat. Kebijakan tersebut dianggap merugikan dan membawa dampak buruk bagi perekonomian Indonesia, antara lain penstabilan nilai mata uang yang berujung pada inflasi. Karena kebijakan tersebut, kabinet kian mendapat tekanan dari masyarakat untuk mengoreksi kebijakan yang telah dikeluarkan.

Kesimpulan

Momentum yang menyebabkan Kabinet Sukiman mengembalikan mandat kepada Presiden Soekarno adalah perbedaan pendapat di dalam kabinet, pertentangan di luar kabinet, serta kebijakan ekonomi yang kurang populer. Kemunduran Kabinet Sukiman juga menjadi salah satu pembelajaran bagi pemerintahan Indonesia, agar lebih fokus dalam mengatasi permasalahan yang dihadapi dan mampu menjalin kerja sama yang harmonis, baik internal maupun eksternal.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *