Budaya

Ibnul Qayyim Berkata Bahwa Dasar Keimanan adalah Kejujuran Sedangkan Kebohongan adalah Dasar

×

Ibnul Qayyim Berkata Bahwa Dasar Keimanan adalah Kejujuran Sedangkan Kebohongan adalah Dasar

Sebarkan artikel ini

Pandangan seorang tokoh besar dalam sejarah Islam, Ibnul Qayyim al-Jauziyyah, merupakan pemikiran yang penting dan tetap relevan hingga hari ini. Dia berpendapat bahwa dasar dari keimanan adalah kejujuran sementara kebohongan dianggap sebagai dasar dari pendusta dan pengecut.

Mengapa Ibnul Qayyim Menganggap Kejujuran Sebagai Dasar Keimanan?

Bagi Ibnul Qayyim, kejujuran bukan hanya aktifitas verbal yang menunjukkan kebenaran kata-kata, tetapi juga mencerminkan keselarasan antara kata dan perbuatan. Keimanan dalam konteks ini bukan hanya merupakan adanya keyakinan kepada Allah dan hukum-hukumNya saja, tetapi juga integritas dan transparansi dalam semua aspek kehidupan, termasuk interaksi dan hubungan kita dengan orang lain.

Ibnul Qayyim percaya bahwa kejujuran adalah fondasi terpenting dalam membangun keimanan. Dalam pandangannya, keimanan adalah suatu proses yang terus menerus dan dinamis, yang terus berkembang seiring dengan kejujuran diri.

Kebohongan Sebagai Dasar Dari Penipuan

Di sisi lain, Ibnul Qayyim sangat tegas dalam menilai kebohongan sebagai dasar dari segala perbuatan buruk dan penipuan. Kebohongan merusak hubungan kita dengan Allah dan dengan sesama manusia. Itu membuat kita jauh dari kebenaran, dan pada akhirnya, jauh dari keimanan.

Menurut Ibnul Qayyim, kebohongan adalah batu loncatan pertama menuju penipuan, dan penipuan pada gilirannya menciptakan suatu lingkaran perbuatan buruk yang bisa merusak jiwa dan akhirat kita. Kebenaran dan kejujuran mendekatkan kita pada Allah, sementara kebohongan dan penipuan menjauhkan kita.

Kesimpulan

Pandangan Ibnul Qayyim tentang kejujuran dan kebohongan menunjukan bagaimana dia memahami keimanan dalam Islam. Penting bagi kita, sebagai penganut Islam, untuk selalu mengingat dan menjalankan prinsip-prinsip yang diajarkan olehnya. Dalam konteks ini, kebajikan dan integritas adalah sumber dari keimanan sejati, sementara kebohongan dan penipuan adalah dasar dari segala bentuk penipuan dan perbuatan buruk.

Jadi, jawabannya apa? Dasar dari keimanan adalah kejujuran dan kerelaan untuk selalu berbicara dan bertindak dengan kebenaran. Kejujuran menciptakan ruang bagi keimanan, dan pada akhirnya, kebahagiaan dan kedamaian jiwa. Di sisi lain, kebohongan adalah dasar dari penipuan dan menimbulkan konflik, ketidakpuasan, dan putus asa.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *