Sebagai orang yang berdedikasi pada penyebaran dan pemahaman agama, para ulama di seluruh penjuru dunia memiliki satu peran kunci yang sangat penting, yaitu pemeliharaan dan penyebaran ajaran Islam yang sesuai dengan nilai-nilai yang ada dalam Al-Qur’an dan Hadist. Mereka adalah orang-orang yang mempersembahkan hidup mereka untuk melayani agama dan umat. Memang, tugas yang mereka emban tidaklah ringan.
Para ulama memiliki peranan penting dalam meneguhkan aqidah umat, mendidik mereka, dan mengarahkan mereka ke jalan yang benar. Dalam menjalankan tugas ini, mereka sering kali harus mengorbankan berbagai aspek lain dalam hidup mereka, termasuk kepentingan pribadi dan keluarganya.
Sebagai makhluk sosial, manusia tidak dapat hidup tanpa interaksi dengan orang lain. Kepentingan pribadi dan keluarga adalah hal yang sangat penting dan tidak bisa diabaikan. Namun, dalam meraih tujuan yang lebih luas, khususnya dalam melakukan dakwah, para ulama lebih mengutamakan kelancaran dakwah daripada kepentingan pribadi dan keluarganya.
Kesetiaan mereka terhadap peran mereka sebagai ulama menjadi bukti tak terbantahkan dari komitmen mereka untuk mendidik umat dan menyebarluaskan ajaran Islam. Dalam banyak kasus, mereka memilih untuk menunda atau bahkan mengabaikan kepentingan pribadi dan keluarganya demi untuk fokus pada dakwah.
Seringkali, ini berarti bekerja selama berjam-jam setiap hari, menjauhkan diri dari kehidupan pribadi dan keluarga, dan mengorbankan berbagai aspek lain dari kehidupan mereka. Meski demikian, mereka tetap semangat dan tabah dalam menjalankan tugas mereka.
Dalam menjalankan tugas ini, para ulama dilandasi oleh rasa cinta dan tanggung jawab mereka terhadap umat. Dalam setiap langkah yang mereka ambil, mereka selalu melakukan yang terbaik untuk kepentingan umat, sekalipun berarti harus mengorbankan kepentingan pribadi dan keluarga mereka.
Tetapi apakah artinya semua pengorbanan ini jika di satu sisi para ulama ini menikmati kebahagiaan spiritual dan kepuasan mendalam dalam melakukan dakwah, sementara di sisi lain mereka terpaksa mengorbankan kepentingan pribadi dan keluarganya?
Jadi, jawabannya apa? Yang jelas, setiap individu memiliki tanggung jawab dan perannya masing-masing dalam kehidupan ini. Untuk para ulama, peran utama mereka adalah melakukan dakwah dan mendidik umat. Untuk itu, mereka rela mengesampingkan kepentingan pribadi dan keluarga. Namun, hal ini bukan berarti mereka mengabaikan kebutuhan pribadi dan keluarga sepenuhnya. Sebaliknya, keseimbangan harus dicapai antara pemenuhan tugas-tugas religius dan juga kebutuhan pribadi dan keluarga.