Sebagai umat manusia, kita pastinya senantiasa ingin melakukan segala sesuatu yang bisa memberikan kita hasil baik, termasuk dalam soal amal. Sebuah amal yang memiliki implikasi positif bisa menghadirkan manfaat untuk diri kita, dan tentu saja juga bagi orang lain. Namun, bagaimana jika amal yang kita lakukan tersebut bisa terus-menerus menghasilkan pahala, walaupun kita sendiri telah meninggal dunia?
Amal yang pahalanya mengalir terus walaupun orang yang beramal telah meninggal dunia disebut amal jariyah. Konsep ini sudah dikenal lama dalam ajaran Islam dan sejatinya merujuk pada segala bentuk amal baik yang manfaatnya bisa dirasakan berkelanjutan, bahkan melebihi batas usia pelaku amal tersebut.
Amal jariyah bisa berupa banyak hal, misalnya mendirikan sekolah atau rumah ibadah, menyumbangkan harta untuk kegiatan sosial, mengajarkan ilmu yang bermanfaat, dan lain sebagainya. Selama manfaatnya masih dapat dirasakan oleh orang lain, pahala dari amal tersebut akan terus mengalir kepada orang yang telah melakukan amal tersebut, meski dia telah meninggalkan dunia ini. Amal jariyah ini bisa menjadi investasi bagi kehidupan kita di akhirat nanti.
Untuk itu, kita sebagai umat yang beriman, sebaiknya senantiasa berusaha melakukan banyak amal jariyah. Tidak perlu grandiose, amal jariyah bahkan bisa kita lakukan dalam skala kecil sepanjang itu membawa kebaikan dan manfaat yang berkelanjutan.
Pada akhirnya, menjalankan amal jariyah bukan hanya tentang mengejar pahala, namun juga tentang bagaimana kita bisa memberikan kontribusi positif dan berkelanjutan untuk kehidupan orang lain. Menjalankan amal jariyah adalah tentang bagaimana kita sebagai umat manusia dapat menjadi bagian dari perubahan positif dalam dunia ini.
Jadi, jawabannya apa? Amal yang pahalanya mengalir terus walaupun orang yang beramal telah meninggal dunia disebut amal jariyah. Sebuah konsep yang mendorong kita untuk terus berbuat baik dan memberikan kontribusi yang berkelanjutan, baik ketika kita masih hidup ataupun setelah kita telah meninggal dunia.
