Budaya

Teori yang Menjelaskan Peranan Transportasi dalam Mempengaruhi Struktur Keruangan Kota Yaitu

×

Teori yang Menjelaskan Peranan Transportasi dalam Mempengaruhi Struktur Keruangan Kota Yaitu

Sebarkan artikel ini

Transportasi memegang peranan penting dalam mempengaruhi struktur keruangan kota. Keberadaan transportasi memicu perubahan pola ruang, baik perkotaan maupun pedesaan. Dalam konteks perkotaan, pola transportasi dapat berfungsi sebagai penghubung antara pusat kota dan pinggirannya. Sebagai akibatnya, terciptalah pola pergumulan sosial ekonomi yang menghasilkan tata ruang kota yang modern dan dinamis. Dua teori utama yang biasa digunakan untuk menjelaskan hubungan ini adalah Teori Sentralitas (Central Place Theory) dan Teori Zona Konsentris (Concentric Zone Theory).

Teori Sentralitas (Central Place Theory)

Teori Sentralitas yang dikembangkan oleh Walter Christaller menjelaskan bagaimana pusat pelayanan (seperti pusat transportasi) memiliki peran dalam penentuan struktur dan pola keruangan kota. Menurut teori ini, pusat-pusat pelayanan tersebut cenderung tersebar secara merata dalam suatu wilayah untuk memaksimalkan aksesibilitas bagi semua pengguna.

Transportasi mempengaruhi pola ini dengan cara menciptakan aksesibilitas ke pusat-pusat ini. Adanya hub transportasi membuat pusat kota menjadi lebih mudah dijangkau, baik dari wilayah perifer maupun dari pusat kota lainnya. Ini akan mendorong pembangunan infrastruktur dan fasilitas di sekitar hub transportasi tersebut, yang pada gilirannya akan mempengaruhi struktur keruangan kota.

Teori Zona Konsentris (Concentric Zone Theory)

Teori Zona Konsentris yang diusung oleh Ernest Burgess berargumen bahwa kota berkembang dalam bentuk cincin-cincin konsentris yang meluas dari pusat kota ke pinggiran. Pola ini disebabkan oleh aksesibilitas transportasi. Bagian pusat kota biasanya paling mudah dijangkau oleh transportasi, sementara bagian paling luar memiliki aksesibilitas yang lebih rendah.

Dengan adanya transportasi, aksesibilitas ke berbagai zona dapat ditingkatkan, yang kemudian mengubah pola ruang tersebut. Zona-zona ini dapat berkembang atau berubah sesuai dengan perubahan pola transportasi. Dengan kata lain, ketersediaan dan pengembangan transportasi juga dapat merubah struktur keruangan kota.

Dengan memahami kedua teori ini, kita dapat melihat bagaimana transportasi sangat berperan dalam membentuk struktur keruangan kota. Keberlanjutan dari perkembangan kota sangat dipengaruhi oleh kehadiran dan peningkatan sistem transportasi.

Sebagai penutup, peran transportasi dalam mempengaruhi struktur keruangan kota adalah suatu realitas yang harus dipahami, seiring dengan ini pentingnya pembangunan infrastruktur transportasi yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. Dengan begitu, kita dapat membantu memastikan bahwa struktur keruangan kota akan mendukung pertumbuhan ekonomi dan sosial yang berkelanjutan dan adil.

Jadi, jawabannya apa?

Sistem transportasi memegang peran sentral dalam membentuk struktur keruangan kota. Teori Sentralitas dan Teori Zona Konsentris adalah dua teori utama yang menjelaskan hubungan ini, yang mencakup bagaimana aksesibilitas dan pengembangan transportasi memicu perubahan dalam pola keruangan perkotaan. Oleh karena itu, perencanaan transportasi yang efektif dan efisien adalah kunci untuk menciptakan struktur keruangan kota yang berfungsi dengan baik dan berkelanjutan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *