Formalisasi dalam organisasi adalah sejauh mana tugas dan prosedur diatur secara terstruktur dan standar. Formalisasi membantu dalam mengeliminasi ambiguitas dan menciptakan konsistensi dalam melaksanakan tugas dan menjalankan prosedur organisasi. Namun, derajat formalisasi bersifat dinamis dan dapat dipengaruhi oleh sejumlah faktor. Berikut ini adalah beberapa faktor yang berpengaruh terhadap derajat formalisasi:
Ukuran Organisasi
Ukuran organisasi adalah faktor kunci yang mempengaruhi tingkat formalisasi. Organisasi yang lebih besar biasanya memiliki tingkat formalisasi yang lebih tinggi karena ada lebih banyak orang yang memegang peran dan tugas yang berbeda. Ini memerlukan aturan, prosedur, dan kebijakan yang jelas untuk mengelola sumber daya manusia dan proses kerja.
Teknologi
Teknologi juga memiliki dampak yang signifikan pada tingkat formalisasi. Organisasi yang memanfaatkan teknologi tinggi atau teknologi baru umumnya memiliki tingkat formalisasi yang lebih rendah. Alasannya, teknologi baru memerlukan fleksibilitas dan kegigihan untuk beradaptasi dengan perubahan dan inovasi. Sebaliknya, organisasi yang menggunakan teknologi tradisional atau teknologi yang sudah mapan cenderung memiliki tingkat formalisasi yang lebih tinggi.
Kebutuhan Kontrol
Organisasi yang perlu memiliki kontrol yang ketat biasanya memiliki tingkat formalisasi yang lebih tinggi. Dalam kasus di mana presisi, efisiensi, dan keseragaman adalah kunci, formalisasi menjadi penting. Contoh industri yang biasanya memiliki tingkat formalisasi yang tinggi adalah manufaktur dan finansial.
Lingkungan
Formalisasi juga dipengaruhi oleh lingkungan eksternal organisasi. Faktor lingkungan ini dapat berupa faktor politik, ekonomi, sosial, teknologi, lingkungan, dan hukum. Misalnya, organisasi yang beroperasi dalam lingkungan hukum yang ketat dan kompleks mungkin membutuhkan tingkat formalisasi yang lebih tinggi untuk memastikan kepatuhan hukum.
Kultur Organisasi
Kultur organisasi juga berperan dalam menentukan tingkat formalisasi. Organisasi yang menghargai kreativitas, inovasi dan fleksibilitas seringkali lebih sedikit formalisasi daripada organisasi yang berfokus pada konservatisme dan stabilitas.
Sebagai kesimpulan, derajat formalisasi dalam organisasi dipengaruhi oleh berbagai faktor termasuk ukuran organisasi, teknologi, kebutuhan kontrol, lingkungan dan budaya organisasi. Memahami dan menyeimbangkan faktor-faktor ini dibutuhkan untuk mencapai tingkat formalisasi yang optimal yang mendukung efisiensi dan efektivitas operasi organisasi.