Sekolah

Pelaksanaan HAM Tidak Dapat Bersifat Mutlak, Sebab Jika Dilaksanakan Secara Mutlak Akan…

×

Pelaksanaan HAM Tidak Dapat Bersifat Mutlak, Sebab Jika Dilaksanakan Secara Mutlak Akan…

Sebarkan artikel ini

Hak asasi manusia (HAM) adalah suatu prinsip hak dasar yang melekat pada setiap individu sebagai manusia, tanpa memandang ras, agama, gender, kebangsaan, atau karakteristik lainnya. Poin-poin ini seringkali digarisbawahi oleh organisasi seperti PBB dalam berbagai dokumen internasional seperti Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia. Namun, adakah pengertian bahwa pelaksanaan HAM seharusnya bersifat absolut? Lebih jauh lagi, apa yang akan terjadi bila pelaksanaan HAM ini dilaksanakan secara mutlak?

Batasan dalam Pelaksanaan HAM

Pertama, perlu ditegaskan bahwa pelaksanaan HAM sejatinya sudah memiliki batasannya sendiri. Meskipun terdapat beberapa hak yang tidak dapat dibatasi seperti hak hidup dan hak untuk tidak disiksa, banyak hak lainnya yang dapat dibatasi dalam keadaan tertentu. Contohnya adalah kebebasan berpendapat dan berkumpul. Hak-hak ini dapat dikecualikan apabila mungkin menimbulkan bahaya bagi keamanan, ketertiban, atau kesejahteraan publik.

Dampak dari Pelaksanaan HAM Secara Mutlak

Jika pelaksanaan HAM dilakukan secara absolut, mungkin menimbulkan beberapa masalah.

  1. Konflik Antara Hak: Misalnya, jika menegakkan hak kebebasan berbicara tanpa batasan, ini mungkin melanggar hak individu atau kelompok lain untuk hidup tanpa diskriminasi. Orang mungkin menggunakan hak berbicara mereka untuk menyebarkan ujaran kebencian yang mengarah kepada diskriminasi atau kekerasan.
  2. Pengorbanan kebaikan umum: Sebagai contoh, dalam situasi krisis kesehatan masyarakat, seperti pandemi COVID-19, batasan sementara atas beberapa HAM (seperti hak berkumpul) mungkin dibutuhkan untuk melindungi kesejahteraan dan kesehatan publik.
  3. Melawan prinsip demokrasi: Pelaksanaan HAM secara mutlak mungkin berjalan melawan prinsip-prinsip demokrasi. Dalam demokrasi, hak setiap individu dihargai dan dilindungi, tetapi juga diimbangkan dengan kepentingan orang banyak.

Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan HAM tidak dapat dilakukan secara mutlak dengan berbagai alasan. Penting bagi setiap negara untuk menemukan keseimbangan dalam upaya mereka untuk melindungi dan mempromosikan hak asasi setiap individu, dengan tetap mempertimbangkan kebaikan umum dan kebutuhan masyarakat secara keseluruhan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *