Sebuah transformasi besar terjadi dalam hidup salah satu individu Quraisy ketika ia mendengar adiknya membaca Alquran. Ia bukanlah orang sembarangan dalam masyarakat Mekah pada masa itu. Orang ini adalah Umar bin Khattab, yang akhirnya menjadi sahabat Nabi Muhammad SAW dan juga khalifah kedua dalam sejarah Islam.
Masyarakat Mekah pada masa itu dikuasai oleh suku Quraisy. Umar bin Khattab adalah salah satu anggota suku ini dan juga salah satu tokoh utama yang memusuhi dan menentang kepercayaan baru yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW. Umar bin Khattab dikenal memiliki hati yang keras dan kuat serta bersemangat dalam membenci Islam.
Namun, semuanya berubah saat suatu hari, dalam kemarahannya, Umar bin Khattab berniat untuk membunuh Nabi Muhammad SAW. Namun, sebelum mencapai Nabi, dia mendengar adiknya, Fatimah binti Khattab, sedang membaca Alquran bersama suaminya, Sa’id bin Zaid.
Apa yang didengarnya itu mengejutkan dan menenangkan hatinya. Ia tidak bisa menyangkal keindahan dan kebenaran yang disampaikan oleh ayat-ayat Alquran itu. Ia langsung berlari menuju Nabi Muhammad SAW dan bukan untuk membunuh, tetapi justru untuk menyatakan keislamannya.
Peristiwa tersebut menjadi sebuah momentum penting dalam sejarah Islam. Umar bin Khattab, yang sebelumnya dikenal sebagai musuh Islam, berubah menjadi salah satu penopang utama Islam.
Jadi, jawabannya seorang yang dikenal sebagai kafir Quraisy yang masuk Islam setelah mendengar adiknya membaca Alquran adalah Umar bin Khattab. Ia adalah contoh nyata dari bagaimana kebenaran dan kebaikan Islam dapat mengubah salah satu musuh terbesarnya menjadi pendukung dan penyebar agama ini.