Ada kekuatan yang lebih tinggi di balik segala sesuatu yang terjadi di alam semesta ini. Kepercayaan ini tidak hanya menjadi bagian integral dari banyak tradisi spiritual dan agama, tetapi juga menjadi salah satu dalil fundamental dari konsep ‘Takdir’ dalam agama Islam. Konsep ini memandu kita bahwa segala sesuatu yang akan terjadi terhadap makhluk-Nya telah ditetapkan dalam takdir.
Takdir didefinisikan sebagai pernyataan tak terbantahkan tentang apa yang akan terjadi pada makhluk di masa depan. Menurut pandangan ini, semua peristiwa, baik kecil maupun besar, baik negatif maupun positif, telah ditentukan oleh suatu kekuatan yang lebih tinggi.
Konsep Takdir
Menurut konsep takdir, peran kita sebagai makhluk adalah berdoa, berusaha, dan berharap, sementara tugas kita adalah menerima hasil dengan tawakal dan kesabaran. Kita diminta untuk berikhtiar dan berusaha, tapi kita juga diajarkan untuk mengakui bahwa akhirnya, hasilnya adalah bagian dari rencana yang lebih besar yang kita mungkin tidak selalu pahami.
Bagian dari iman kepada takdir adalah mengakui bahwa segala sesuatu yang terjadi, terjadi dengan izin-Nya. Itu tidak berarti kita pasrah dan stop berusaha. Justru, kita diberi kuasa untuk berusaha dan mempercayai bahwa hasilnya sudah ditentukan oleh Yang Maha Kuasa.
Penerimaan dan Ketidakpastian
Kunci untuk menerima dan memahami konsep ini adalah rasa ketawakalan. Sebagai manusia, kita memiliki kebebasan untuk melakukan pilihan dan tindakan kita sendiri, tetapi hasilnya, di luar kendali kita, ada di tangan Tuhan. Ketika kita merasa khawatir atau takut atas masa depan yang tidak kita ketahui, ungkapan “segala sesuatu yang akan terjadi terhadap makhluk-Nya telah ditetapkan dalam” bisa menjadi penghibur dan penenang.
Konsep takdir mendorong kita untuk menerima dengan lapang dada bahwa ada banyak hal di dunia ini yang berada di luar kendali kita, dan itulah yang menjadikan hidup kita ini begitu unik dan berharga. Menghadapi ketidakpastian dengan keyakinan kepada takdir bisa mengurangi beban dan ketakutan kita terhadap masa depan.
Menyatukan Usaha dan Takdir
Ketika kita berbicara tentang takdir, kita berbicara tentang keseimbangan antara bebas bertindak dan menerima hasil dari tindakan tersebut. Konsep ini mengajarkan kita bahwa manusia harus berusaha sekuat tenaga, namun juga harus menerima bahwa tidak semua hal berada di bawah kontrol mereka.
Hal ini tidak berarti bahwa kita harus berhenti berusaha atau berdoa atas apa yang kita inginkan. Sebaliknya, kita dituntut untuk terus berikhtiar, seakan-akan segalanya tergantung pada usaha kita, dan berserah diri, seakan-akan segalanya tergantung pada takdir. Ini adalah filosofi yang menjadi inti dari konsep takdir: melakukan yang terbaik, dan menerima hasilnya dengan hati yang lapang.
Jadi, jawabannya apa?
Takdir adalah perencanaan dari sang Kuasa atas apa yang akan terjadi pada setiap individu di dunia ini. Ini bukanlah hambatan bagi kita untuk berhenti berikhtiar, melainkan sebuah motivasi untuk terus berusaha dengan penuh keyakinan bahwa hasil usaha kita telah ditentukan oleh Sang Maha Pencipta. Jadi, segala sesuatu yang akan terjadi terhadap makhluk-Nya telah ditetapkan dalam takdir, yang bisa kita jadikan sebagai penyejuk dan juga pemotivasi dalam menjalani kehidupan.