Teknologi berkembang pesat, terlebih dalam bidang informasi dan komunikasi. Hal ini membawa dampak yang signifikan terhadap kehidupan manusia, termasuk dalam sistem pendidikan. Murid-murid kita kini adalah generasi digital native, mereka yang terlahir di era digital, tumbuh dan berkembang bersama kemajuan teknologi, terutama internet. Keterampilan beradaptasi dengan teknologi menjadi penting karena murid-murid kita fasih berselancar di dunia maya.
Murid-Murid Kita Saat ini Adalah Generasi Digital Native
Digital native adalah istilah yang diperkenalkan oleh Marc Prensky pada tahun 2001. Istilah ini merujuk pada individu yang lahir dan tumbuh di era teknologi digital dan fasih menggunakan perangkat digital seperti smartphone, tablet, dan komputer. Murid-murid kita, sebagai bagian dari generasi digital native, rata-rata lahir setelah tahun 2000. Mereka tumbuh dan belajar interaksi sosial baik di dunia nyata maupun di dunia maya.
Fasih Berselancar di Internet
Digital native tidak hanya mahir dalam menggunakan perangkat digital, tetapi juga fasih berselancar di internet. Melalui internet, murid-murid kita mampu mengakses berbagai sumber informasi dan media sosial yang membantu mereka dalam berkomunikasi, bekerja sama, dan mengungkapkan ide-ide kreatif. Mereka secara aktif menggunakan Google, YouTube, Facebook, Instagram, dan berbagai aplikasi lainnya untuk mencari informasi, mengeksplorasi ide-ide baru, serta bersosialisasi dengan teman-teman dan keluarga.
Dampak pada Sistem Pendidikan
Kehadiran generasi digital native memiliki dampak besar terhadap sistem pendidikan. Pengajar perlu memahami kebutuhan murid-murid dalam menghadapi era digital ini dan melibatkan teknologi sebagai bagian dari metode pengajaran. Digitalisasi materi pelajaran, penggunaan multimedia, dan aksesibilitas sumber belajar online menjadi salah satu cara untuk memudahkan murid-murid dalam memperoleh ilmu pengetahuan sesuai dengan karakteristik digital native.
Tantangan dan Peluang
Terlepas dari kemampuan generasi digital native dalam menguasai teknologi, tentu ada tantangan dan peluang yang perlu dihadapi. Tantangannya adalah bagaimana mengarahkan murid-murid untuk menggunakan internet secara positif, bijak, dan efisien. Di sisi lain, peluangnya adalah pemanfaatan teknologi untuk menciptakan metode pembelajaran yang inovatif, menarik, dan menyenangkan. Guru perlu memiliki kemampuan literasi digital dan menjadi contoh bagi murid-murid agar dapat menciptakan suasana belajar yang mendorong pencapaian prestasi akademik.
Jadi, jawabannya apa? Murid-murid kita saat ini memang merupakan generasi digital native yang fasih berselancar di internet. Oleh karena itu, sistem pendidikan perlu beradaptasi, menghadirkan metode pembelajaran yang inovatif, dan menumbuhkembangkan literasi digital baik pada pengajar maupun murid.
