Prasasti Tugu, yang ditemukan di wilayah Jakarta Utara, Indonesia, merupakan salah satu peninggalan bersejarah yang sangat penting dalam mengungkap kehidupan kerajaan dan raja-raja di Nusantara pada masa lampau. Salah satu raja yang mengukir sejarah dalam prasasti ini adalah Raja Purnawarman, penguasa kerajaan Tarumanagara, salah satu kerajaan Hindu tertua di Indonesia. Namun, apa yang menjadi pusat perhatian Raja Purnawarman yang bisa kita ketahui dari Prasasti Tugu?
Irigasi dan Pengairan
Dalam Prasasti Tugu, terdapat informasi penting mengenai proyek besar yang diinisiasi oleh Raja Purnawarman: pembangunan kanal pengairan. Prasasti ini memuat berita tentang peresmian suatu pekerjaan umum oleh Raja Purnawarman, yakni pembuatan aliran sungai yang panjangnya sekitar 11 kilometer dari Sungai Cakung hingga ke muara Sungai Bekasi. Sungai ini kemudian diberi nama Candrabhaga atau Sungai Purnawarman.
Proyek pembangunan saluran air ini menunjukkan bahwa Raja Purnawarman memiliki perhatian besar pada sistem irigasi dan pengairan—sesuatu yang sangat penting dalam masyarakat agraris. Dengan demikian, dapat diketahui bahwa salah satu pusat perhatian Raja Purnawarman adalah pengelolaan sumber daya alam dan pekerjaan umum yang bertujuan untuk kesejahteraan rakyatnya.
Kesejahteraan Rakyat
Faktanya bahwa Raja Purnawarman mengambil langkah besar untuk membangun infrastruktur yang mendukung kehidupan masyarakatnya adalah indikasi lain dari pusat perhatiannya sebagai seorang penguasa. Pemimpin yang baik dan bijaksana menganggap kesejahteraan rakyatnya sebagai prioritas utama, dan Raja Purnawarman bukan pengecualian. Inisiatif pertanian dan pengairannya menunjukkan perhatian mendalam tentang mata pencaharian masyarakatnya dan keinginan untuk melihat mereka berkembang dan makmur.
Dengan demikian, melalui Prasasti Tugu, dapat dilihat bahwa salah satu pusat perhatian Raja Purnawarman adalah pembangunan dan kesejahteraan rakyatnya.
Penekanan Pada Religi
Selain sistem irigasi dan kesejahteraan rakyat, Raja Purnawarman juga dikenal sebagai raja yang sangat religius. Prasasti Tugu juga mengandung doa penuh kebajikan menjadi suatu pengharapan bagi Raja Purnawarman dan rakyatnya. Pengharapan ini dipahatkan dalam bentuk kalimat-kalimat bahasa Sanskerta denotatif yang memberikan petunjuk bahwa mereka merupakan doa, yakni kalimat-kalimat dengan kata sambung “asti” yang berarti “semoga ada”. Hal ini menunjukkan bahwa Raja Purnawarman memiliki perhatian besar pada nilai-nilai religius dan spiritualitas.
Dari Prasasti Tugu, dapat disimpulkan bahwa Raja Purnawarman menunjukkan perhatian besar pada infrastruktur dan kesejahteraan rakyatnya, serta memiliki penekanan kuat pada nilai-nilai religius dan spiritual. Sehingga menjadi pusat perhatian bagi beliau dalam memimpin kerajaannya.
