Sosial

Di Dalam Jaringan Pengikat Longgar, Sel-Sel yang Dapat Memfagositosis Kuman Adalah

×

Di Dalam Jaringan Pengikat Longgar, Sel-Sel yang Dapat Memfagositosis Kuman Adalah

Sebarkan artikel ini

Jaringan pengikat longgar (loose connective tissue) adalah salah satu jenis jaringan ikat yang memiliki fungsi penting dalam sistem imun tubuh. Sel-sel yang bekerja aktif dalam sistem ini berperan penting dalam memfagositosis, yaitu proses ‘menelan’ atau menghancurkan patogen atau kuman yang masuk ke dalam tubuh. Sel-sel ini dikenal dengan istilah sel fagosit.

image

Ada beberapa jenis sel fagosit yang dapat ditemukan dalam jaringan pengikat longgar, termasuk:

  1. Makrofag: Jenis sel imun yang memiliki kapasitas memfagositosis yang tinggi. Seringkali merupakan penghuni permanen dalam jaringan dan melakukan tugas rutin dalam menjaga keseimbangan sistem imun.
  2. Neutrofil: Sebagai komponen utama dari sistem imun, neutrofil dapat masuk ke jaringan pengikat longgar dan menyerang kuman yang merusak. Neutrofil adalah sel-sel fagosit efektif pertama yang tiba di lokasi infeksi.
  3. Sel dendritik: Meskipun terutama dikenal sebagai antigen yang menyajikan sel, sel dendritik juga kapabel dalam memfagositosis kuman. Mereka menggunakan proses ini untuk mengenal lebih jauh tentang kuman dan memulai respons imun yang tepat.
  4. Monosit: Merupakan sel darah putih yang beredar di dalam aliran darah yang dapat masuk ke dalam jaringan pengikat longgar dan berdiferensiasi menjadi makrofag atau sel dendritik, kedua sel tipe tersebut biasanya membantu dalam memfagositosis.

Proses memfagositosis oleh sel-sel ini dilakukan secara aktif ketika ada ancaman patogen atau kuman. Sel fagosit yang dikerahkan menuju ke lokasi ancaman akan ‘menelan’ kuman, kemudian menghancurkannya melalui proses biokimia. Selanjutnya, fragmen dari kuman tersebut akan dipresentasikan kepada sel-sel lain dalam sistem imun untuk merangsang respons imun yang lebih besar.

Dengan cara ini, dalam jaringan pengikat longgar, sel-sel seperti makrofag, neutrofil, sel dendritik, dan monosit berkontribusi secara aktif dalam pertahanan tubuh terhadap serangan kuman dan mempertahankan kesehatan tubuh keseluruhan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *