Sosial

Kelainan Bentuk Tulang pada Tulang Punggung yang Membengkok ke Samping Dinamakan

×

Kelainan Bentuk Tulang pada Tulang Punggung yang Membengkok ke Samping Dinamakan

Sebarkan artikel ini

Kelainan bentuk tulang pada tulang punggung yang membengkok ke samping dinamakan Skoliosis. Skoliosis merupakan suatu gangguan ortopedi yang menyebabkan kelainan pada tulang belakang, akibat penyimpangan atau lengkungan tulang punggung ke samping secara abnormal. Perubahan ini tidak hanya dapat mempengaruhi penampilan fisik penderita, tetapi juga mempengaruhi berbagai organ seperti paru-paru, jantung, dan sistem saraf.

Penyebab Skoliosis

Berbagai faktor dapat menyebabkan skoliosis, di antaranya:

  1. Idiopatik: Penyebab utama skoliosis idiopatik tidak diketahui, tetapi diduga melibatkan faktor genetik, pertumbuhan, atau faktor lingkungan. Skoliosis idiopatik adalah jenis skoliosis yang paling umum, mencakup sekitar 80% kasus.
  2. Kongenital: Skoliosis kongenital terjadi akibat kelainan vertebra yang ada sejak lahir. Kelainan ini dapat disebabkan oleh permasalahan dalam pembentukan atau pemisahan tulang vertebra selama perkembangan janin.
  3. Neuromuskular: Skoliosis neuromuskular terjadi ketika saraf atau otot yang mendukung tulang punggung lemah atau tidak berfungsi dengan benar, biasanya disebabkan oleh kondisi seperti cerebral palsy, distrofi otot, atau spina bifida.
  4. Trauma: Cedera atau trauma pada tulang punggung juga dapat menyebabkan skoliosis.
  5. Degeneratif: Perubahan degeneratif pada tulang punggung karena usia atau kondisi medis lainnya, seperti artritis, juga dapat menyebabkan skoliosis.

Gejala Skoliosis

Gejala skoliosis yang umum meliputi:

  • Membungkuk ke satu sisi
  • Kedua bahu tidak sejajar
  • Kedua pinggul tidak selevel atau sejajar
  • Leher atau punggung terasa sakit atau kaku
  • Kurangnya fleksibilitas atau mobilitas tulang punggung
  • Kelelahan saat duduk atau berdiri dalam waktu lama

Diagnostik dan Penanganan

Diagnosis skoliosis sering dilakukan melalui pemeriksaan fisik, rontgen tulang punggung, dan tes pencitraan lain seperti CT scan atau MRI jika diperlukan.

Penanganan skoliosis tergantung pada tingkat keparahan, usia pasien, dan penyebab skoliosis. Beberapa pilihan penanganan meliputi:

  • Observasi: Pemantauan berkala untuk menilai perkembangan dan perubahan kelainan tulang pada skoliosis ringan.
  • Penggunaan korset: Penggunaan korset medis dapat membantu mengurangi progresi kelainan pada skoliosis ringan hingga sedang pada anak-anak dan remaja yang masih dalam masa pertumbuhan.
  • Terapi fisik: Terapi fisik dan latihan khusus dapat membantu mengurangi ketidaknyamanan, meningkatkan kekuatan otot, dan memperlambat progresi skoliosis.
  • Pembedahan: Pembedahan spinal fusion atau pemasangan batang logam dapat diperlukan pada skoliosis yang lebih parah, jika terdapat risiko gangguan pada organ penting, atau jika terapi konservatif lainnya tidak efektif.

Dalam banyak kasus, skoliosis dapat diatasi dan diobati dengan pengawasan medis dan intervensi yang tepat. Pengobatan dini sangat penting dalam mengurangi risiko komplikasi dan meningkatkan kualitas hidup penderita.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *