Lompat jauh adalah salah satu cabang olahraga atletik yang memindahkan diri sejauh mungkin melompat ke depan dari pengambilan lari. Ini adalah pertandingan yang memerlukan kecakapan fisik tinggi seperti kecepatan, kelincahan, dan daya ledak. Namun, bukan hanya itu yang menjadi pertimbangan dalam penilaian lompatan yang sah dalam lompat jauh. Berikut adalah kriteria-kriteria yang digunakan oleh juri dalam menilai sah atau tidaknya lompatan dalam lompat jauh.
Pengambilan Lari dan Ancaman
Pada awal lompatan, atlet lari sepanjang lintasan sebelum melompat. Ancaman, atau garis batas lompatan, tidak boleh dilangkahi oleh atlit. Jika batas ini dilangkahi, maka lompatan dianggap gagal atau tidak sah.
Penyambutan Lompatan
Saat mendarat, atlet harus jatuh pada bagian tubuh yang paling depan. Jika atlet mendarat dengan kaki belakangnya terlebih dahulu atau jatuh merosot ke belakang, lompatan tersebut dianggap tidak sah.
Keluar dari Pit Pasir
Setelah melakukan lompatan, atlet harus keluar dari pit pasir dengan berjalan ke depan atau melompat ke depan. Jika atlet keluar dari pit pasir dengan bergerak ke belakang atau merosot ke belakang, lompatan tersebut dianggap tidak sah.
Jumlah Lompatan
Setiap atlet diberikan kesempatan lompat sebanyak tiga kali dalam satu ronde. Jika atlet melompat lebih dari tiga kali, lompatan keempat dan seterusnya akan dianggap tidak sah.
Penanganan Kesalahan
Jika atlet membuat kesalahan dalam melompat, seperti melangkahi garis batas lompatan atau mendarat dengan kaki belakang, ia diberikan kesempatan untuk melompat lagi. Namun, jika ia membuat kesalahan yang sama untuk ketiga kalinya, kesempatan melompat ini akan diambil alih dan hasilnya tidak akan dihitung.
Setiap atlet yang berkompetisi dalam lompat jauh harus memahami dan mematuhi peraturan ini untuk memastikan bahwa setiap lompatan yang mereka lakukan dianggap sah oleh juri. Disiplin, pemahaman aturan, dan latihan yang intensif adalah kunci keberhasilan dalam lompat jauh.
