Televisi, sebagai salah satu media informasi, hiburan maupun pendidikan, berperan penting dalam kehidupan kita. Namun, konsumsi berlebihan terhadap televisi bisa berpotensi membawa dampak negatif, terutama bagi perilaku belajar anak-anak dan remaja. Bagaimana sebenarnya televisi bisa mempengaruhi perilaku malas belajar? Mari kita pelajari lebih lanjut dalam artikel ini.
Menghabiskan Waktu Belajar
Secara teoritis, setiap jam yang dihabiskan di depan televisi adalah satu jam kurang yang digunakan untuk belajar. Apalagi jika mereka menonton tayangan yang kurang edukatif dan lebih mengarah pada hiburan semata. Kurangnya waktu belajar akibat banyaknya waktu yang dihabiskan untuk menonton televisi tentunya akan mempengaruhi rendahnya pemahaman dan keterampilan akademik.
Mengurangi Fokus Pada Pelajaran
Televisi yang diletakkan di lingkungan belajar juga berpotensi mengurangi perhatian siswa terhadap belajarnya. Fokus dan konsentrasi siswa lebih mudah terdistraksi oleh suara dan gambar di layar televisi. Jika ini terjadi, proses belajar menjadi tidak efektif dan hasil belajar siswa bisa menurun drastis.
Kurangnya Aktivitas Fisik
Belum lagi, berjam-jam menonton televisi bisa mengurangi partisipasi anak dalam aktivitas fisik seperti bermain di luar atau olahraga. Aktivitas fisik ini penting untuk meningkatkan konsentrasi dan fokus seorang anak. Kurangnya aktivitas fisik bisa menyebabkan anak menjadi lebih mudah lelah dan kurang energik dalam belajar.
Membentuk Kebiasaan Malas Belajar
Perilaku malas belajar juga bisa dipengaruhi oleh konten yang ada di televisi. Tayangan yang menampilkan gaya hidup instan dan mengesampingkan belajar keras seringkali, tanpa disadari, merubah pola pikir anak-anak menjadi lebih ingin mendapatkan hasil tanpa harus berusaha keras.
Dari penjelasan di atas, konsumsi televisi yang berlebihan dan tidak terkendali memang bisa membawa dampak negatif pada perilaku belajar, dapat berpotensi memicu perilaku malas belajar. Mengendalikan dan memantau konsumsi televisi oleh anak sebaiknya dilakukan oleh orang tua atau pengasuh untuk mencegah hal ini. Mengatur jadwal menonton televesi dan menyeleksi tayangan yang dapat memberikan nilai edukatif adalah langkah yang bisa diambil.