Budaya dan seni dari setiap bagian dunia tercermin dalam karya-karya tenunan, seperti ragam hias yang ditemui pada kain Songket dan tenun. Seiring perkembangan zaman, motif dan ragam hias mengalami perubahan sejalan dengan perkembangan budaya dan pengetahuan manusia. Di antara berbagai ragam hias, motif flora merupakan satu yang paling banyak digunakan. Motif flora ini biasanya merupakan representasi dari tumbuhan atau bunga-bunga. Motif-flora menampilkan kekayaan alam setempat dan juga mempunyai makna dan filosofi tertentu.
Flora Dalam Kain Songket
Kain songket adalah sejenis kain tenun yang khas dengan corak-corak indah yang diperoleh dengan menggunakan benang emas dan perak. Kain songket sering digunakan dalam acara-acara tradisional dan biasanya dihiasi dengan motif flora.
Motif flora di songket seringkali berbentuk bunga-bungaan, ranting-rantingan, hingga bentuk-bentuk tumbuhan yang estetik. Salah satu yang cukup terkenal adalah motif Ceplok Beras Wutuh, motif ini merupakan illustrasi dari butiran-butiran beras. Motif lainnya yaitu Sekar Jagad yang menggambarkan bunga dalam kesuburan, sebagai simbol makna kebaikan dan kesuburan.
Flora Dalam Tenun
Tenun adalah bentuk seni kerajinan tangan dalam membuat kain dengan cara merajut benang secara vertikal dan horizontal. Tenun biasanya penuh dengan ragam hias flora dan fauna yang memiliki makna filosofis.
Motif flora yang umum dalam tenun termasuk bunga-bunga dan tanaman yang indah. Motif tenun dengan ragam hias flora biasanya menceritakan tentang kehidupan sehari-hari, cerita rakyat, ataupun filosofi tentang kehidupan. Beberapa ragam hias flora yang populer antara lain motif Bunga Sedap Malam, Bunga Cempaka, dan Bunga Melati.
Bunga Sedap Malam melambangkan keindahan yang bersifat universal, Bunga Cempaka merepresentasikan kesantunan dan Bunga Melati sebagai simbol kesucian dan kasih sayang.
Dengan demikian, motif ragam hias flora yang digunakan pada kain songket dan tenun mencerminkan kekayaan budaya dan alam setempat. Claim ini menjadikan setiap potong kain songket dan tenun bukan hanya sebuah karya seni, tetapi juga sebagai media komunikasi simbolik, membawa nilai dan makna yang dalam.
