Berlayang ria di langit yang terbentang luas, seringkali menjadi kegiatan seru yang dinantikan bagi banyak anak. Sebuah aktivitas yang menantang adrenalin, merangsang kreativitas, sekaligus membentuk ketekunan dan kesabaran anak dalam meraih ketinggian. Dalam konteks ini, kita akan merunut kisah seorang anak yang menaikkan layang-layang dengan benang yang panjangnya 120 meter.
Suatu sore yang cerah, seorang anak tengah asyik mempersiapkan layang-layang kesayangannya. Layang-layang itu dibawanya ke lapangan terbuka, siap untuk menantang angin dan mencoba mencapai ketinggian maksimal. Yang membuat kegiatan sore itu spesial adalah benang yang digunakan. Benang layang-layang yang biasanya hanya berkisar 20 hingga 50 meter, kali ini mengukur tinggi yang luar biasa, mencapai 120 meter.
Anak kecil tersebut dengan sigap menggulung benangnya, lalu melepaskan layang-layang dengan perlahan. Angin sore itu cukup kencang, dan layang-layang semakin naik, benang semakin terurai. Dia terus menjaga keseimbangan layang-layang, sesekali menarik benang untuk menjaga agar layang-layang tetap terbang lurus dan tinggi.
Satu per satu meter benang berhasil dia lepaskan. 10, 20, 30, 50, 70, kemudian 90 meter. Tak ada rintangan berarti, layang-layang terus naik. Hingga akhirnya, 120 meter benang telah terurai lengkap di langit. Layang-layangkan terbang bebas, hampir menyentuh awan. Anak kecil itu tersenyum puas. Sesekali, dia melambaikan tangan ke layang-layang, seolah memberi semangat pada sahabat barunya itu.
Dibalik keseruan ini, terdapat sejumput hikmah yang bisa dipetik. Anak ini mengajarkan kepada kita betapa pentingnya kegigihan dan tekad dalam meraih impian. Ia juga mengajarkan kita bahwa tidak ada hal yang mustahil dan batasan apa pun dapat dijauhi dengan upaya keras dan detak jantung yang bersemangat.
Soalnya sekarang, apa yang Anda bisa pelajari dari kisah anak ini? Bagaimana Anda menafsirkan semangat kegigihan dan pantang menyerah yang ditunjukkan oleh anak ini?
Jadi, jawabannya apa?
