Ilmu

Di Sesi Akhir, Pak Romli Mengajak Peserta Didiknya Untuk Melakukan Refleksi

×

Di Sesi Akhir, Pak Romli Mengajak Peserta Didiknya Untuk Melakukan Refleksi

Sebarkan artikel ini

Sebuah sesi pendidikan tidak hanya bermuara pada hasil belajar yang kuantitatif, namun juga perlu menyertakan pembelajaran yang bersifat moral dan pembentukan karakter dalam prosesnya. Salah satu cara untuk mencapai tujuan ini adalah melalui refleksi. Pak Romli, seorang pendidik yang berdedikasi, memiliki pendekatan yang unik dalam menerapkan hal ini.

Pak Romli, seorang guru yang sudah bertahun-tahun mengabdi di sekolah menengah pertama di salah satu kota besar, selalu mengakhirkan sesi belajarnya dengan melakukan refleksi. Kegiatan ini bukan sekedar rutinitas belaka. Ada maksud dan tujuan yang lebih besar dari semua ini, yaitu membekali peserta didik dengan kemampuan untuk merenung dan mengevaluasi proses belajarnya.

Pak Romli memandang refleksi sebagai bagian penting dari pendidikan. Di setiap akhir sesi, ia mengajak murid-muridnya untuk duduk dalam lingkaran dan meminta mereka untuk berbagi pengalaman belajar mereka dalam sesi tersebut. Murid-murid diajak untuk berbicara tentang apa yang mereka pahami, apa yang mereka temukan sulit, apa yang mereka nikmati, dan bagaimana mereka merasa tentang proses pembelajaran mereka.

Tapi tahukah Anda, mengapa refleksi menjadi begitu penting dalam proses pendidikan?

Refleksi membantu peserta didik menginternalisasi apa yang mereka pelajari. Melalui refleksi, mereka dapat membayangkan kembali dan memahami konsep yang telah diajarkan dengan lebih mendalam. Selain itu, ini juga memberikan ruang bagi mereka untuk merenungkan tentang pengalaman belajar mereka secara keseluruhan.

Pentingnya refleksi juga ditegaskan oleh berbagai penelitian dalam bidang pendidikan. Studi-studi tersebut menunjukkan bahwa refleksi dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi pelajaran dan membantu mereka memperbaiki strategi belajar mereka.

Kembali ke sesi refleksi Pak Romli, guru ini tidak hanya meminta murid-muridnya membicarakan pengalaman belajar mereka saja. Ia juga menanyakan apa yang mereka harapkan di sesi belajar selanjutnya dan bagaimana mereka bisa membuat pengalaman belajar menjadi lebih baik. Pendekatan ini tidak hanya membantu murid merenungkan tentang proses belajar mereka, tetapi juga membantu membangun rasa tanggung jawab atas proses belajar mereka sendiri.

Di akhir sesi, Pak Romli akan merangkum apa yang telah didiskusikan dan memberikan beberapa masukan atau saran. Kemudian, ia akan menutup sesi dengan pertanyaan, “Jadi, jawabannya apa?”. Pertanyaan ini bukanlah pertanyaan pada umumnya. Ini adalah tantangan bagi murid-muridnya untuk mencari jawaban atas refleksi dan pemahaman mereka terhadap materi belajar yang telah diajarkan.

Dengan refleksi, pendidikan bukan hanya soal mendapatkan nilai atau lulus ujian, tetapi juga tentang pemahaman mendalam dan multisensori tentang pembelajaran itu sendiri. Melalui refleksi, Pak Romli ingin mencetak peserta didik yang tidak hanya pintar secara akademis, tetapi juga memiliki kesadaran diri dan tanggung jawab atas proses pembelajaran mereka.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *