Dalam kajian teologi, sifat dzat Allah atau sifat-sifat Tuhan adalah topik yang penting dan dalam. Selain itu, konsep ini turut menjadi dasar dalam memahami aqidah dalam agama Islam. Dalam konteks ini, sifat-sifat tersebut dipandang sebagai element yang intrinsik dan mutlak yang tidak bisa dipisahkan dari Allah SWT.
Saat kita berbicara mengenai sifat-sifat yang berkaitan dengan dzat Allah, kita merujuk pada sifat-sifat Tuhan yang melekat secara langsung pada-Nya dan tidak bisa dipisahkan darinya. Ini berarti bahwa ekspresi “sifat-sifat yang berkaitan dengan dzat Allah” merujuk pada kesempurnaan Tuhan yang absolut dan kualitas-kualitas-Nya yang tak terbatas.
Para ulama klasik Islam mengklasifikasikan sifat-sifat Allah menjadi beberapa kategori, diantaranya adalah: Sifat Wajib, Sifat Mustahil, dan Sifat Jaiz. Namun, topik utama kita kali ini berfokus pada sifat yang berkaitan dengan dzat Allah, yang masuk dalam kategori sifat.
Beberapa contoh sifat-sifat yang berkaitan dengan dzat Allah di antaranya adalah: Al-Hayy (Maha Hidup), Al-‘Alim (Maha Mengetahui), Al-Qadir (Maha Menentukan), dan Al-Mutakabbir (Maha Megah). Sifat-sifat ini adalah aspek-aspek yang melekat pada Allah dan merupakan ciri khas-Nya.
Makna dari sifat-sifat ini selalu bersifat mutlak dan tidak mempunyai batasan. Misalnya, Al-‘Alim mengandung makna bahwa Allah SWT Maha Mengetahui semua hal baik yang tampak maupun yang tersembunyi. Sedangkan Al-Hayy, bermakna Allah itu Maha Hidup, yang tidak akan mati dan tidak mengalami perubahan.
Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memahami bahwa sifat Tuhan ini adalah bagian dari Dzat-Nya dan tidak bisa dipisahkan. Mereka bukan adalah entitas atau makhluk yang terpisah. Dalam hal ini, dzat Allah dan semua sifat-Nya adalah satu dan menyatu.
Pertanyaan yang sering muncul adalah, apakah sifat-sifat ini berarti bahwa Allah memiliki bagian-bagian atau komponen? Jawabannya adalah tidak. Allah tidak memiliki bagian-bagian atau komponen karena Dia adalah entitas yang tunggal dan mutlak. Sifat-sifat ini hanyalah cara kita memahami dan menggambarkan kesempurnaan Tuhan yang tak terbatas.
Jadi, jawabannya apa?
Sifat yang berkaitan dengan dzat Allah adalah kategori sifat ini adalah upaya kita sekedar untuk memahami dan menggambarkan kebesaran Allah SWT. Mereka bukanlah komponen atau bagian dari Allah, melainkan cara kita memahami dan mengakui keagungan-Nya.