Hijrah kaum Muslimin ke Habasyah atau Ethiopia modern telah menjadi titik balik penting dalam sejarah Islam. Langkah strategis ini telah memberikan sebuah tempat perlindungan bagi umat Islam yang merasa terancam oleh tekanan dan penganiayaan dari kaum kafir di Mekah. Bagaimana reaksi dan sikap dari orang kafir terhadap migrasi ini?
Latar Belakang Hijrah ke Habasyah
Pada awal penyebaran agama Islam, kaum Muslimin mengalami banyak tantangan dan penganiayaan. Kaum Quraisy, yang menganut agama politeisme, melakukan segala cara untuk menghentikan penyebaran agama Islam yang berpusat pada konsep tauhid ini. Mereka merasa terancam oleh popularitas yang meningkat dan ajaran – ajaran Islam yang bertentangan dengan keyakinan mereka.
Untuk melindungi komunitas Muslim, Rasulullah SAW menyarankan untuk pindah ke Habasyah, negara yang dikenal memiliki raja yang adil dan toleran, yang tidak menindas rakyatnya.
Reaksi Orang Kafir
Orang Kafir, lebih khusus lagi kaum Quraisy, melihat hijrah ini sebagai ancaman terhadap stabilitas dan kontrol di Mekah. Mereka tidak hanya merasa diancam oleh ajaran Islam, tetapi juga potensi aliansi kaum Muslimin dengan penguasa asing yang mungkin memperkuat komunitas Muslim dan mengganggu status quo di Mekah.
Mereka melakukan berbagai langkah untuk mencegah dan menentang peristiwa hijrah ini. Dalam beberapa kasus, mereka mengejar dan mencoba membawa kembali pengikut Islam yang hijrah ke Habasyah, walaupun sebagian besar dari upaya ini tidak berhasil.
Kesimpulan
Bagaimana sikap orang kafir melihat hijrahnya kaum Muslimin ke Habasyah? Secara keseluruhan, mereka merespons dengan sikap defensif dan mengancam, melihatnya sebagai suatu ancaman terhadap bentuk pemerintahan dan agama yang ada. Mereka mencoba untuk menghalangi proses hijrah, namun lika-liku peristiwa tersebut hanya menunjukkan betapa kuatnya komitmen kaum Muslimin terhadap ajaran dan misi mereka, meskipun harus menghadapi tantangan dan ancaman yang serius dari orang kafir.
Jadi, jawabannya apa? Umat Islam berhijrah juga merupakan tanda pertama bagi orang kafir tentang kekuatan dan determinasi komunitas Muslim. Sikap mereka menunjukkan bahwa mereka mengidentifikasi Islam sebagai ancaman serius, yang mendorong mereka untuk melakukan tindakan pencegahan, walaupun pada akhirnya kebanyakan tindakan tersebut tidak efektif dan malah memperjelas keberhasilan hijrah tersebut.