Peredaran darah merupakan salah satu proses vital dalam tubuh manusia. Seiring berjalannya waktu, berbagai faktor dapat berdampak langsung pada peredaran darah ini, salah satunya adalah gangguan berupa tekanan darah rendah. Jadi, gangguan apa ini dan bagaimana dampaknya pada tubuh kita?
Tekanan darah yang rendah, atau dalam istilah medis dikenal dengan hipotensi, adalah suatu kondisi di mana tekanan darah seseorang berada di bawah normal. Biasanya, tekanan darah normal berkisar antara 120/80 mmHg. Seseorang dikatakan mengalami hipotensi jika tekanan darahnya berada di bawah angka tersebut.
Penyebab dan Gejala Hipotensi
Hipotensi bisa disebabkan oleh berbagai hal, mulai dari dehidrasi, perubahan hormonal, efek samping obat, hingga kondisi medis seperti penyakit jantung. Kondisi ini kerap kali menimbulkan gejala seperti pusing, lemah, cepat lelah, dan mungkin pingsan.
Dampak Hipotensi pada Peredaran Darah
Hipotensi dapat mengganggu peredaran darah karena tekanan yang rendah tidak mampu memompa darah seefisien saat tekanan berada dalam kondisi normal. Artinya, darah mungkin tidak dapat mencapai semua bagian tubuh, termasuk organ vital seperti jantung dan otak. Kondisi ini dapat berakibat fatal jika tidak dikelola dengan baik.
Penanganan Hipotensi
Untuk mengatasi hipotensi, para penderita biasanya dianjurkan untuk mengubah pola makan dan gaya hidup mereka. Ini bisa mencakup mengonsumsi diet yang seimbang, memperbanyak asupan cairan, serta melakukan olahraga secara reguler. Jika perlu, dokter mungkin juga akan meresepkan obat-obatan tertentu untuk meningkatkan tekanan darah.
Jadi, jawabannya apa? gangguan pada peredaran darah berupa tekanan darah rendah dinamakan hipotensi. Mengenal kondisi ini dan cara mengatasinya bisa menjadi langkah awal yang penting untuk menjaga kesehatan jantung dan peredaran darah.