Yusuf Al Qardhawi adalah seorang ilmuwan dan pemikir Islam kontemporer yang terkenal. Beliau berasal dari Mesir dan memiliki banyak karya dan pandangan mengenai berbagai topik di dunia Islam, salah satunya adalah demokrasi. Pandangan Yusuf Al Qardhawi tentang demokrasi adalah suatu topik yang cukup menarik untuk dibahas.
Dalam pandangannya, Al Qardhawi menegaskan bahwa Islam dan demokrasi tidaklah bertentangan. Menurut Al Qardhawi, prinsip-prinsip demokrasi seperti persamaan hak, kebebasan berpendapat, dan pemilihan langsung merupakan bagian dari ajaran Islam. Namun, ia juga menekankan bahwa demokrasi seharusnya tidak memungkiri ajaran dan nilai-nilai Islam.
Al Qardhawi percaya bahwa demokrasi adalah sarana paling efektif untuk menciptakan sebuah sistem pemerintahan yang adil dan transparan. Ia berpendapat bahwa dalam sistem demokrasi, setiap individu memiliki hak yang sama untuk berpartisipasi dalam proses pengambilan keputusan, dan ini sejalan dengan konsep syura (musyawarah) dalam Islam.
Namun, Al Qardhawi juga menegaskan bahwa demokrasi bukanlah tujuan akhir, melainkan hanya sebuah alat. Dalam pandangan ini, tujuan akhir adalah menciptakan masyarakat yang adil dan makmur, sesuai dengan ajaran Islam. Demokrasi hanya menjadi alat untuk mencapai tujuan tersebut, dan tidak harus menjadi satu-satunya cara.
Hal ini menunjukkan bahwa meskipun menerima demokrasi, Al Qardhawi tetap menegaskan pentingnya nilai-nilai dan ajaran Islam dalam sistem pemerintahan. Dengan demikian, ia berusaha menciptakan keseimbangan antara penerimaan terhadap demokrasi modern dan kepatuhan terhadap ajaran Islam.
Jadi, jawabannya apa? Pandangan Yusuf Al Qardhawi tentang demokrasi adalah pengakuan terhadap nilai-nilai demokrasi modern sejauh mereka sejalan dengan ajaran dan nilai-nilai Islam, dan menggunakan demokrasi sebagai alat untuk mencapai tujuan pembentukan masyarakat yang adil dan makmur, sesuai dengan ajaran Islam. Demokrasi dalam pandangan Al Qardhawi, bukanlah tujuan akhir, melainkan hanya sebuah alat.