Ilmu

Jelaskan Proses Terjadinya Musim Penghujan dan Musim Kemarau di Indonesia

×

Jelaskan Proses Terjadinya Musim Penghujan dan Musim Kemarau di Indonesia

Sebarkan artikel ini

Indonesia, yang terletak di khatulistiwa, memiliki dua musim yang berbeda yaitu musim hujan dan musim kemarau. Masing-masing memiliki ciri khas, dampak, dan pola cuaca yang berbeda. Namun, apa yang sebenarnya menyebabkan terjadinya perubahan musim ini? Dalam artikel ini, kita akan membahas proses terjadinya musim hujan dan kemarau di Indonesia.

Musim Hujan

Musim hujan di Indonesia umumnya terjadi mulai dari bulan November hingga Maret. Faktor utama yang menyebabkan datangnya musim hujan adalah posisi matahari. Pada saat musim hujan, matahari berada tepat di atas kepala di belahan bumi selatan. Hal ini menyebabkan terjadi penguapan air yang besar di belahan bumi selatan, termasuk di Indonesia.

Penguapan yang tinggi ini berdampak pada kelembaban udara yang meningkat, yang kemudian membentuk awan-awan tebal penyebab hujan. Selain itu, angin muson barat yang membawa kelembaban dari Samudra Hindia juga berkontribusi terhadap banyaknya hujan di Indonesia.

Musim Kemarau

Berbeda dengan musim hujan, musim kemarau di Indonesia biasanya terjadi antara bulan April sampai Oktober. Musim kemarau disebabkan oleh posisi matahari yang berada tepat di atas kepala di belahan bumi utara. Hal ini mengurangi tingkat penguapan di belahan bumi selatan, termasuk di Indonesia.

Dalam musim kemarau, angin Muson Tenggara bertiup dari daratan Australia yang memiliki kelembaban rendah. Angin ini tidak membawa kelembaban yang cukup untuk membentuk awan hujan, menyebabkan kurangnya curah hujan dan suhu udara yang lebih tinggi.

Kesimpulan

Proses terjadinya musim hujan dan musim kemarau di Indonesia erat kaitannya dengan posisi matahari dan pola angin. Posisi matahari yang berada di belahan bumi selatan atau utara menyebabkan berubahnya tingkat penguapan dan kelembaban udara. Sementara angin muson membawa kelembaban dari laut atau daratan yang berdampak pada pembentukan awan dan curah hujan.

Memahami proses ini penting untuk kita, agar dapat mempersiapkan diri dan menyikapi perubahan iklim yang terjadi. Baik itu musim hujan dengan risiko banjir dan longsor, maupun musim kemarau dengan berbagai masalah yang ditimbulkannya, seperti kekeringan dan kebakaran hutan.

Jadi, jawabannya apa? Proses terjadinya musim hujan dan musim kemarau di Indonesia adalah hasil interaksi antara posisi matahari dan pola angin muson.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *