Melalui artikel ini, kita akan membahas satu hal penting dalam hidup manusia, yaitu upaya dalam menghindari sikap riya. Istilah riya sendiri dalam konteks agama merujuk pada perilaku seseorang yang menunjukkan amal baiknya hanya untuk dilihat orang lain, bukan karena ikhlas. Tentu, riya adalah sikap yang harus kita hindari agar amal kita tidak sia-sia.
Memahami Arti dan Dampak Sikap Riya
Sebelum kita membahas apa hal pertama yang harus dilakukan dalam menghindari sikap riya, alangkah baiknya jika kita lebih dulu memahami apa itu riya dan apa dampaknya bagi kehidupan kita. Riya bisa merusak nilai sebuah amal, karena amal tersebut tidak lagi dilakukan karena Allah, melainkan dilakukan untuk mencari pujian atau pengakuan dari manusia. Ini bisa merusak nilai spiritual dari amal tersebut, dan tentunya, bisa merusak kualitas iman seseorang.
Langkah Pertama: Melakukan Introspeksi Diri
Setelah memahami arti dan dampak sikap riya, mari kita bahas apa yang bisa kita lakukan untuk menghindarinya. Hal pertama yang harus dilakukan dalam menghindari sikap riya adalah introspeksi diri.
Introspeksi diri adalah upaya untuk memahami diri, motive, dan tujuan kita sendiri. Kita perlu menggali lebih dalam ke dalam diri kita dan bertanya pada diri sendiri: “Apakah saya melakukan ini karena Allah, atau karena ingin dipuji oleh orang lain?” Apabila kita mulai merasa bahwa kita melakukan sesuatu lebih banyak karena orang lain daripada karena Allah, mungkin saatnya untuk mempertanyakan niat kita.
Introspeksi diri ini penting, karena hal itu bisa membantu kita untuk memahami motif dan niat kita lebih baik. Ini bisa memandu kita untuk melakukan amal dengan niat yang benar – yaitu karena Allah. Dengan demikian, kita bisa mulai melakukan amal dengan niat yang benar dan menghindari riya.
Kesimpulan
Menghindari sikap riya bukanlah tugas yang mudah, tetapi dengan introspeksi diri, kita setidaknya telah membuat langkah pertama yang penting. Dengan memahami niat dan motif kita, kita bisa melakukan amal dengan niat yang benar dan menghindari amal yang dikerjakan hanya untuk pujian manusia. Tentunya, inilah cara terbaik untuk memuliakan amal kita dan menjauhkan diri dari riya.
Jadi, jawabannya apa? Hal pertama yang harus dilakukan dalam menghindari sikap riya adalah introspeksi diri dan memahami niat serta motif kita.