Pandemi COVID-19 telah berdampak besar pada hampir semua aspek kehidupan manusia. Dari pandangan yang lebih mikro, ia juga berdampak pada perilaku konsumen. Ironisnya, meski banyak yang memprediksi bahwa pandemi akan mendesak individu untuk lebih hemat dan berhemat, beberapa orang malah mengalami peningkatan dalam perilaku konsumtif. Mengapa ini bisa terjadi?
Perilaku Konsumtif di Masa Pandemi
Sebelum membahas lebih lanjut alasan alasan tersebut, mari kita definisikan dulu apa itu perilaku konsumtif. Dalam konteks ini, perilaku konsumtif merujuk pada pola konsumsi yang berlebihan di mana individu menghabiskan uang dalam jumlah yang melebihi batas kebutuhan atau kemampuan mereka. Perilaku ini sering digambarkan dalam pengeluaran yang tidak perlu atau mewah.
Penyebab Perilaku Konsumtif
Ada beberapa faktor yang dapat menjelaskan mengapa perilaku konsumtif meningkat selama pandemi COVID-19:
1. Stress atau Pressure Psikologis
COVID-19 telah menimbulkan stres dan tekanan psikologis yang hebat pada banyak orang. Ini dapat mempengaruhi perilaku konsumtif dalam dua cara utama. Pertama, individu mungkin menggunakan konsumsi sebagai bentuk escapism atau pelarian; membeli barang-barang dapat memberi mereka kepuasan sesaat dan rasa kontrol dalam situasi yang tidak terkendali. Kedua, stres juga dapat mempengaruhi penilaian dan pengambilan keputusan, membuat banyak orang lebih mungkin untuk membuat keputusan konsumsi yang buruk.
2. Pengaruh Media Sosial dan Marketing
Media sosial dan platform marketing berperan penting dalam mendorong perilaku konsumtif. Pada masa pandemi, waktu yang dihabiskan untuk media sosial terbukti meningkat, dan dengan demikian pula eksposur individu terhadap iklan dan kampanye pemasaran. Ini mungkin telah menstimulasi keinginan konsumen untuk membeli.
3. Perubahan dalam Pola Konsumsi
Pandemi juga telah menyebabkan perubahan signifikan dalam pola konsumsi. Misalnya, karena lebih banyak waktu di rumah, individu mungkin memiliki lebih banyak waktu untuk berbelanja online. Selain itu, penekanan pada kesehatan dan kebersihan mungkin telah menumbuhkan permintaan untuk barang-barang kesehatan dan kebersihan, dan peningkatan pengeluaran di bidang ini mungkin telah memicu perilaku konsumtif di bidang lain.
Jadi, jawabannya apa? Perilaku konsumtif di tengah pandemi ini adalah hasil dari kombinasi berbagai faktor – dari stres dan tekanan psikologis, pengaruh media sosial dan pemasaran, hingga perubahan dalam pola konsumsi. Dalam menghadapi pandemi yang masih berlanjut, penting bagi kita semua untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana ia mempengaruhi perilaku konsumen kita dan bagaimana kita dapat mengatasi dampak negatifnya.