Wali Songo, sebuah gelar kolektif bagi sembilan orang suci penyebar Islam di tanah Jawa, sudah pasti bukan nama yang asing di telinga kita. Di dalam daftar tersebut, ada satu nama yang erat kaitannya dengan penyebaran Islam pada masa itu, Sunan Ampel.
Sunan Ampel, atau dengan nama aslinya Raden Rahmat, dilahirkan tahun 1401 di Champa, Kamboja. Ia merupakan putra dari Maulana Malik Ibrahim, salah satu dari Wali Songo. Tidak hanya itu, Sunan Ampel juga merupakan guru dari Sunan Bonang dan Sunan Drajat serta mertua dari Sunan Giri dan Sunan Gunungjati.
Seperti para Wali Songo lainnya, Sunan Ampel dikenal sangat berjasa memperluas penyebaran Islam dengan metode yang unik dan damai. Sebagai seorang tokoh yang berwibawa, ia memanfaatkan strategi dakwah yang berbasis pada pendekatan lokal dan budaya Jawa. Tujuannya adalah untuk meminimalkan friksi dan perlawanan terhadap ajaran baru ini oleh masyarakat setempat. Berbagai metode yang digunakan untuk menyebarkan ajaran Islam antara lain melalui seni, sastra, serta membangun masjid.
Masjid Ampel, pondok pesantren, dan taman yang ia dirikan di Surabaya menjadi contoh nyata bagaimana Sunan Ampel memanfaatkan struktur fisik dan sosial sebagai media penyebaran Islam. Selain itu, Sunan Ampel juga dikenal melalui karya sastranya yang berupa kitab dan syair penuh mutiara hikmah dalam bahasa Jawa dan Arab. Karya-karyanya tersebut berfungsi sebagai media dakwah yang efektif untuk menjangkau masyarakat luas.
Tidak berhenti sampai di situ, Sunan Ampel juga menerapkan nilai-nilai akhlak dalam kesehariannya, yang dianggap lebih efektif dalam menyebarkan ajaran Islam. Baginya, peningkatan spiritual dan moral sangat penting. Inilah yang dia contohkan melalui sikap rendah hati, toleran, dan memiliki karakter kepemimpinan yang kuat.
Penting untuk diingat bahwa metode dakwah yang diajarkan oleh Sunan Ampel inilah yang memberikan tonggak penting dalam penyebaran Islam di tanah Jawa. Budaya setempat bukan menjadi penghalang, namun justru digunakan sebagai media untuk memperkenalkan dan memantapkan penghayatan nilai-nilai Islam bagi masyarakat.
Jadi, jawabannya apa? Sunan Ampel adalah sosok yang berjasa memperluas penyebaran Islam melalui pendekatan lokal, sastra, seni, akhlak, dan struktur sosial yang ada. Ia berhasil membuka mata dan hati masyarakat Jawa terhadap ajaran Islam, bukan melalui kekerasan atau paksaan, tetapi dengan kasih sayang, pengertian, dan penyesuaian dengan budaya lokal. Mengikuti jejak langkah Sunan Ampel, mari kita terus berusaha menyebarkan kebaikan dan kearifan dalam hidup sehari-hari.