Seringkali, kita menggunakan konsep matematika di berbagai aspek kehidupan sehari-hari, termasuk dalam keuangan. Salah satu konsep yang biasanya diterapkan adalah ‘fungsi tabungan’. Fungsi tabungan adalah persamaan matematika yang digunakan untuk menggambarkan jumlah tabungan seseorang seiring berjalannya waktu. Berbagai faktor dapat mempengaruhi fungsi tabungan ini, termasuk jumlah setoran awal, jumlah setoran bulanan, dan tingkat bunga.
Beberapa model persamaan fungsi tabungan yang umum digunakan adalah model fungsi linier dan model fungsi eksponensial. Fungsi tabungan linier adalah model yang paling sederhana yang menggambarkan bahwa tabungan bertambah secara konstan seiring waktu. Sedangkan fungsi tabungan eksponensial adalah model yang menggambarkan bahwa tabungan bertambah secara eksponensial seiring waktu.
Fungsi Tabungan Linier
Persamaan fungsi tabungan linier dapat ditulis sebagai berikut:
Y = A + Bt
Di mana:
Y adalah jumlah tabungan,
A adalah jumlah setoran awal,
B adalah jumlah setoran bulanan, dan
t adalah waktu dalam bulan.
Fungsi Tabungan Eksponensial
Persamaan fungsi tabungan eksponensial dapat ditulis sebagai berikut:
Y = A(1 + r)^t
Di mana:
Y adalah jumlah tabungan,
A adalah jumlah setoran awal,
r adalah tingkat bunga per bulan dalam desimal, dan
t adalah waktu dalam bulan.
Namun, kadang-kadang ada kesalahan dalam menyusun atau menggunakan persamaan fungsi tabungan ini. Contohnya adalah sebagai berikut:
Y = A + Bt^2
Persamaan ini mencoba menggambarkan bahwa tabungan bertambah secara kuadrat seiring waktu, yang tentunya tidak masuk akal dalam konteks tabungan sehari-hari. Dalam kenyataannya, tingkat peningkatan tabungan kita tidak akan pernah mengalami pertumbuhan kuadrat seiring berjalannya waktu.
Jadi, jawabannya apa? Persamaan fungsi tabungan yang tidak tepat di bawah ini adalah Y = A + Bt^2. Penyusunan persamaan fungsi tabungan harus dilakukan dengan hati-hati dan akurat, mengingat relevansi dan penerapannya dalam menentukan jalannya keuangan kita.
