Dalam ajaran Islam, memelihara anak yatim dipandang sebagai tindakan mulia yang memiliki keutamaan besar. Nilai dan esensi dari amal tersebut tidak hanya menunjukkan rasa belas kasih dan empati terhadap sesama yang membutuhkan, tetapi juga sebagai bentuk penghambaan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Instruksi ini ditegaskan dalam berbagai hadis yang disampaikan oleh Nabi Muhammad SAW dan menjadi premis utama dalam artikel ini.
Ada beberapa hadis yang secara spesifik menekankan kebaikan dan keutamaan dari memelihara anak yatim. Berikut ini merupakan beberapa di antaranya:
- Dalam hadis yang diabadikan oleh Imam Bukhari dan Muslim, Rasulullah SAW bersabda, “Aku dan orang yang memelihara anak yatim (akan berada) di dalam sorga seperti ini,” dan beliau menunjukkan dua jari beliau, yaitu jari tengah dan jari telunjuk.
Hadis ini menunjukkan betapa tingginya derajat orang yang memelihara anak yatim di sisi Allah dan Rasul-Nya. Mereka dijanjikan tempat yang tinggi di surga, di dekat dengan Nabi Muhammad SAW.
- Dalam sebuah hadis lain yang diriwayatkan oleh Bukhari, Nabi Muhammad SAW bersabda, “Barangsiapa yang memelihara seorang anak yatim baik dari keluarga sendiri maupun bukan, maka dia dan aku akan berada di surga seperti ini,” dan beliau bersabda sambil menunjuk dua jari.
Hadis ini semakin menegaskan bahwa memelihara anak yatim merupakan perbuatan yang amat dicintai oleh Allah dan berbuah pahala yang luar biasa besar.
- Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Abu Dawud dan At-Tirmidzi, Nabi Muhammad SAW bersabda, “Sebaik-baik rumah kaum muslimin adalah rumah yang terdapat anak yatim yang diperlakukan baik, dan seburuk-buruk rumah kaum muslimin adalah rumah yang terdapat anak yatim yang diperlakukan buruk.”
Hadis ini menunjukkan betapa pentingnya perlakuan baik kepada anak yatim, dan memberikan gambaran betapa buruknya jika anak yatim tersebut diperlakukan sebaliknya.
Jadi, jawabannya apa? Keutamaan memelihara anak yatim sangatlah besar dan ditunjukkan dalam beberapa hadis di atas. Mereka yang memelihara anak yatim dijanjikan untuk berada di surga bersama Nabi Muhammad SAW. Mereka juga diingatkan untuk selalu memperlakukan anak yatim dengan baik, sebagai salah satu bentuk penghambaan kepada Allah.
